news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Kode Capres Pilihan Jokowi: Dari Rambut Putih hingga Lanjutkan Pembangunan

30 November 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Presiden Nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyapa para pendukung saat mengikuti Konser Putih Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (13/4). Foto: REUTERS/Edgar Su
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden Nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyapa para pendukung saat mengikuti Konser Putih Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (13/4). Foto: REUTERS/Edgar Su
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi sudah menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang sesuai dengan pilihannya. Dalam beberapa kali kesempatan, ia tak ragu menyebutkan kriteria baik dari segi fisik, program kerja dan karakter kepemimpinannya.
ADVERTISEMENT
Pernyataan-pernyataan yang dilontarkan Jokowi pun dinilai para pengamat politik sebagai upaya menjadikan dirinya sebagai King Maker Pemilu 2024. Lantas, kode apa saja yang sudah disampaikan Jokowi?
kumparan merangkum lima kode calon presiden (capres) pilihan Jokowi berikut ini.

1. Kerutan dan Berambut Putih

Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Foto: Gerakan Nusantara Bersatu
Presiden Jokowi mengatakan bahwa ciri-ciri calon pemimpin yang memikirkan rakyatnya dapat dilihat dari tampilan fisik.
Ia menuturkan, pemimpin yang benar-benar memikirkan rakyat, biasanya ada kerutan di raut wajahnya, bahkan rambutnya sampai berwarna putih.
“Jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya, kalau wajahnya cling bersih, tidak ada kerutan di wajahnya hati-hati. Lihat juga, lihat rambut-rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini," tutur Jokowi saat berpidato di hadapan ratusan ribu relawan Jokowi di acara Gerakan Nusantara Bersatu di GBK, Sabtu (26/11).
ADVERTISEMENT

2. Tak Senang Duduk di Istana yang Ber-AC, tapi Turun ke Lapangan

Dalam kesempatan yang sama di GBK, Jokowi bicara sosok pemimpin ideal, yakni yang mau turun ke lapangan. Pesan untuk memilih pemimpin yang mau turun ke lapangan disampaikan Jokowi berulang kali.
"Jangan sampai, jangan sampai, jangan sampai, kita memilih pemimpin yang nanti hanya senangnya hanya duduk di Istana yang AC-nya dingin. Jangan sampai, saya ulangi, jangan sampai kita memilih pemimpin yang senang duduk di Istana yang AC-nya sangat dingin," kata Jokowi yang disambut riuh relawan.

3. Melanjutkan Program Pembangunan Pemerintah dan Reputasi Global

Presiden Jokowi di pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/6/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Menurut Jokowi, pemimpin selanjutnya harus mampu melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan dan menjaga program pembangunan pemerintah saat ini.
Ia menginginkan pemimpin tersebut bisa membawa Indonesia masuk dalam 5 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia.
“Yang sudah kita bangun harus kita jaga keberlanjutannya setuju? Inilah yang harus kita jaga bersama-sama bukan hanya untuk 2024, bukan hanya untuk 2029 tapi untuk Indonesia Emas 2045 dan seterusnya,” ungkap Jokowi dalam pidatonya di acara Gerakan Nusantara Bersatu di GBK.
ADVERTISEMENT
Ia juga tak menginginkan pemimpin yang hanya memikirkan kepentingan jangka pendek dan politik kelompoknya. Jokowi menyebut, melanjutkan kepemimpinan saat ini merupakan keharusan karena yang dia lakukan dinilai sudah on the right track atau di jalur yang tepat.
“Oleh karena itu, jangan hanya karena kepentingan sesaat, kepentingan jangka pendek, kepentingan-kepentingan politik, kemudian lupa menjaga keberlanjutan pembangunan yang telah kita mulai. Kemudian menjaga juga, jangan lupa menjaga agar yang sudah di jalur yang tepat ini yang sudah on the right track ini terus bisa dilanjutkan,” jelas dia.
“Pembangunan yang sudah kita lakukan, reputasi global yang sudah kita peroleh, harus kita lanjutkan setuju? Dilanjutkan sampai 2029 setuju? Dilanjutkan sampai 2045 setuju? Dilanjutkan sampai seterusnya, seterusnya, seterusnya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT

4. Sadar Keberagaman sebagai Kekuatan

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Pemimpin Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Panglima Jilah (kanan) usai menghadiri acara temu akbar Pasukan Merah BBR di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022). Foto: Jessica Helena Wuysang/Antara Foto
Kriteria pemimpin yang layak untuk Indonesia menurutnya memiliki prinsip keberagaman dan sadar bahwa perbedaan adalah kekuatan bangsa.
Hal itu disampaikan saat menghadiri Pembukaan Bahaupm Bide Bahana Tariu Borneo BangkuleRajakng di Kota Pontianak, Selasa (29/11).
"Prinsip bagi pemimpin Indonesia, siapa pun, sebagai negara besar kita harus menyadari mengenai keberagaman. Dan keberagaman, perbedaan, itu adalah sebuah kekuatan bukan kelemahan. Hati-hati. Keberagaman itu adalah kekuatan kita, bukan kelemahan kita," ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia berpesan, bangsa Indonesia yang berasal dari beraneka ragam suku harus menjaga persatuan dan kerukunan.

5. Menghindari Politik Identitas, Agama dan SARA

Jokowi juga meminta kepada bakal calon kontestan di Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 agar tidak membuat kegaduhan di tengah masyarakat dengan membuat isu tidak baik.
ADVERTISEMENT
"Kepada calon kontestan, jangan membuat isu politik yang tidak baik terutama politik identitas yang mengedepankan isu politik SARA," ujar Jokowi saat memimpin rapat persiapan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 pada Minggu (10/4).
Ia menyebut dampak politisasi identitas telah dirasakan masyarakat dalam waktu lama, termasuk dalam Pemilu sebelumnya. Sehingga, Jokowi meminta jangan sampai pengalaman buruk Pemilu sebelumnya terulang kembali
"Kita punya pengalaman tidak baik di pemilu-pemilu sebelumnya dan kita harapkan agar tidak terjadi di 2024, saya rasa itu," ujar eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Hal serupa disampaikan kembali saat menghadiri Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022 yang digelar di Solo, Senin (21/11).
Ia menegaskan kepada para capres dan cawapres Pemilu 2024 mendatang untuk membuat suasana politik menjadi sejuk dan menghindari politisasi agama dan SARA.
ADVERTISEMENT
"Inilah yang sekali lagi saya ingatkan kepada para capres dan cawapres, untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter anget dikit, syukur bisa adem," kata Jokowi sebagaimana disiarkan Youtube Sekretariat Presiden.
"Debat silakan, debat gagasan, debat ide membawa negara ini lebih baik silakan. Tapi jangan sampai panas. Apalagi membawa politik-politik SARA. Tidak, jangan. Politisasi agama, tidak, jangan. Setuju? Politisasi agama jangan. Jangan," tegasnya.