5 Lokasi Alternatif yang Mungkin Bisa Jadi Sirkuit Formula E Pengganti Monas

7 Oktober 2021 12:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Swiss Sebastien Buemi mengendarai mobilnya di depan Gedung Parlemen Swiss saat promosi kejuaraan mobil listrik Formula E di Swiss. Foto: Fabrice COFFRINI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Swiss Sebastien Buemi mengendarai mobilnya di depan Gedung Parlemen Swiss saat promosi kejuaraan mobil listrik Formula E di Swiss. Foto: Fabrice COFFRINI / AFP
ADVERTISEMENT
Gelaran balap Formula E di Jakarta resmi batal digelar di Monas. Sulitnya mendapatkan izin menjadi alasan batalnya gelaran tersebut dilaksanakan di Monas.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, kondisi jalan yang tak memungkinkan menjadi alasan lain kenapa Formula E tak digelar di Monas.
Pada dasarnya, sirkuit Formula E merupakan sirkuit jalan raya. Artinya, jalanan ibu kota yang sudah ada disulap menjadi sirkuit balap. Standar aspal yang ditentukan FEO, yakni grade 3.
kumparan mengumpulkan sejumlah lokasi yang potensial yang dinilai cocok sebagai alternatif sirkuit Formula E Jakarta menggantikan Monas;

1. Kawasan GBK Senayan

Berolahraga di Trotoar Luar GBK saat PPKM. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) sudah tak perlu diragukan lagi dari sisi sejarah. GBK bersama jembatan Semanggi dibangun jadi lokasi pertama saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1965.
Revitalisasi besar-besaran kembali dilakukan terhadap GBK saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Hal ini didukung dengan penambahan simpang Susun Semanggi dan penataan Jalan Sudirman-Thamrin yang sangat luas setelah pembangunan MRT rampung.
Desain jalur Formula E (garis merah) di GBK yang disiapkan penyelenggara. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Kawasan GBK memang pernah diusulkan menjadi lokasi alternatif sikuit Formula E. Mobil akan balapan di dalam area GBK hingga ke Jalan Sudirman-Thamrin.
ADVERTISEMENT
"Sepanjang Jalan Sudirman dan Thamrin. Sedikit belok ke GBK," kata Kadis Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho saat dihubungi, Jumat (7/2/2020).
Rencana rute sirkuit yang disiapkan untuk balap mobil Formula E di kompleks GBK, Senayan, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Bila lokasi ini dipilih, sirkuit bisa melintas Jalan Sudirman, masuk pintu 1 GBK, keluar Pintu Timur GBK, kembali Jalan Sudirman, melintasi jembatan Semanggi, untuk kembali lagi ke Jalan Sudirman, putar balik di Patung Pemuda, dan kembali ke GBK.

2. Kawasan SCBD

Jalan SCBD sepi saat Pilkada DKI. Foto: Ainul Qalbi/kumparan
Sudirman Central Business District (SCBD) merupakan pusat kegiatan bisnis Ibu kota. Area seluas ± 45 hektar di Segitiga Emas Jakarta ini telah berkembang menjadi pusat bisnis premium dengan gedung perkantoran, hunian eksklusif, pusat perbelanjaan modern, dan hotel bintang lima, yang didukung dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang terintegrasi.
ADVERTISEMENT
SCBD bisa jadi lokasi sirkuti balap karena aspal yang cenderung halus. Selain itu, mereka juga punya terowongan yang bisa jadi daya tarik dan tantangan tersendiri saat balapan berlangsung.
Lokasinya yang dekat dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno juga bisa menjadi ikon dalam ajang balap itu.

3. Kemayoran

Gunung Gede Pangrango yang terlihat dari Jalan HBR Motik, Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kawasan Kemayoran dapat menjadi salah satu opsi untuk gelaran balap Formula E. Melihat di lokasi tersebut terdapat Jakarta International Expo (JIExpo). Di sana juga terdapat patung Ondel-ondel besar yang merupakan ikon kota Jakarta khususnya budaya Betawi.
Warga berkerumun saat malam Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Patung Ondel-Ondel Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (23/5/2020). Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Tempat yang berada di JIExpo pun dapat dijadikan sebagai pit stop untuk para pembalap nantinya. Jalan Benyamien Sueb juga terbilang sangat lebar untuk menjadi sirkuit. Karena memang kawasan ini dulunya bandara dengan standar aspal untuk run way yang mumpuni.
ADVERTISEMENT
Bila lokasi ini dipilih, sirkuit bisa melewati Jalan Industri Raya, Jalan Rajawali Selatan Raya, Jalan Benyamin Sueb dan Jalan HBR Motik.

4. Kota Tua

Suasana Sepi Kawasan Kota Tua di Jakarta, Minggu (29/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Kawasan Kota Tua menyimpan sejarah yang sangat kental dengan Jakarta. Kawasan ini menjadi salah satu tempat yang sangat dirawat oleh Pemprov DKI Jakarta dan telah dijadikan sebagai ikon zero emisi di Ibu kota.
Tentu ini sejalan dengan kampanya kendaraan ramah lingkungan yang juga diusung Formula E.
Foto udara Kali Besar Kota Tua yang sepi saat diberlakukan PSBB di Jakarta, Sabtu (18/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Gedung-gedung bersejarah seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang, Stasiun Jakarta Kota, hingga sungai instagramable Kali Krukut bisa jadi pemandangan yang tak kalah ciamik. Bahkan bila memungkinkan, sirkuit bisa sampai ke Pelabuhan Sunda Kelapa yang jaraknya tak jauh dari kawasan Kota Tua.
ADVERTISEMENT
Bila lokasi ini dipilih, sirkuit bisa melewati Jalan Pintu Besar Utara, Jalan Kali Besar Barat, Jalan Kunir, Jalan Kemukus, Jalan Ketumbar, Jalan Lada, dan Jalan Stasiun Kota.

5. Pantai Maju Bersama

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama petinggi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bersepeda di Pantai Maju. Foto: Moh Fajri/kumparan
Pantai Maju Bersama diketahui juga adalah nama pengganti dari Pulau reklamasi D dan G yang berada di Jakarta Utara.
Pantai ini juga saat ini telah menjadi daya tarik sebagai tempat untuk berwisata sekaligus berolahraga warga Jakarta dan sekitarnya. Terdapat juga trek jogging dan bersepeda yang membuat masyarakat ingin untuk pergi ke sana bersama keluarga dengan didukung pemandangan Teluk Jakarta.
Lokasi tersebut dapat dijadikan opsi alternatif untuk lokasi gelaran balap Formula E, dilihat dari pulau yang tergolong masih baru dan belum padat penduduk.
ADVERTISEMENT