5 Mas Kawin Unik di Indonesia, dari Sepatu Gunung hingga Air Putih

20 Februari 2018 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Segelas air putih dan sepatu gunung. (Foto: Thinkstock & Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Segelas air putih dan sepatu gunung. (Foto: Thinkstock & Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam sebuah pernikahan Islam, mas kawin adalah syarat wajib yang harus ada. Tanpa mas kawin, sebuah pernikahan tidak akan sah.
ADVERTISEMENT
Mas kawin bermakna sebuah penghargaan kepada perempuan. Setelah ijab kabul, mas kawin akan sepenuhnya dimiliki oleh mempelai perempuan.
Umumnya, laki-laki memberikan mas kawin berupa uang dan seperangkat alat salat. Namun, di antara banyaknya pernikahan yang terjadi, ada beberapa mas kawin yang unik dan cenderung beda dari yang umum digunakan masyarakat.
Ada yang menggunakan sepatu gunung, segelas air putih hingga buku filsafat. Berikut kumparan (kumparan.com) mengulas 5 mas kawin unik dan tak biasa yang pernah ada di Indonesia.
1. Sepatu gunung
Setelah fenomena mas kawin dibayar tunai yang beberapa waktu lalu menghebohkan warga Lombok, kali ini juga muncul pernikahan yang unik di lokasi yang berdekatan, yaitu di Mataram.
Seorang pengantin pria memberikan mas kawin kepada istrinya sepasang sepatu gunung. Pernikahan yang berlangsung di sebuah masjid itu diunggah ke Instagram @insidelombok, Sabtu (17/2).
ADVERTISEMENT
"Saya terima nikahnya tri dengan mas kawin berupa uang Rp 100.000 dan sepasang sepatu gunung dibayar tunai," ucap pengantin pria.
Setelah ijab kabul selesai, para tamu yang menyaksikan langsung menyambut dengan ucapan "Alhamdulillah" dan riuh tepuk tangan.
2. Buku Filsafat
Salah satu proklamator Bangsa Indonesia, Mohammad Hatta, ternyata memberikan mas kawin yang unik kepada istrinya Rahmi.
Pria yang akrab disapa Bung Hatta itu dikenal pendiam dan tidak banyak berhubungan dengan perempuan. Bahkan dalam suatu saat, Hatta pernah bersumpah tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka.
Tiga bulan setelah Indonesia merdeka, Hatta akhirnya menikah dengan Rahmi. Saat itu, Hatta memutuskan untuk menjadikan buku filsafat karyanya yang berjudul "Alam Pikiran Yunani" sebagai mas kawinnya.
Bung Hatta dan istrinya, Rahmi. (Foto: Dok. Kemdikbud)
zoom-in-whitePerbesar
Bung Hatta dan istrinya, Rahmi. (Foto: Dok. Kemdikbud)
Bila dilirik dari latar belakangnya, Hatta sebenarnya berasal dari keluarga berada. Keluarganya memiliki uang, emas, dan juga perhiasan.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, Hatta tetap bersikukuh pada pendiriannya. Cintanya kepada buku dan pengetahuan membuatnya yakin, buku dari hasil kerja dan pemikirannya sendiri lebih berharga sebagai bukti cinta dari pada harta benda lainnya.
Gara-gara kecintaannya pada buku, rekan sejawat Hatta pernah menyebut, buku adalah 'istri pertama' sedangkan Rahmi, 'istri kedua'.
3. Saham
Bukan uang atau pun seperangkat alat salat, mas kawin pengantin di Bantul ini adalah saham. Saham diberikan oleh Idunk Ace Pradana kepada istrinya Annisa Diah Siswantari di pernikahan yang dilangsungkan pada Oktober 2017 lalu.
Idunk memberikan sebuah saham dengan kode SIDO. Nama tersebut adalah nama dagang sebuah perusahaan jamu terbesar di Indonesia. Adapun jumlah saham yang diberikan Idunk yaitu 50 ribu lembar dengan nominal Rp 27,75 juta.
ADVERTISEMENT
Idunk memilih saham sebagai mas kawinnya karena dianggap menguntungkan dan mampu dijadikan pegangan untuk masa depan ia dan istrinya.
Mas kawin Idunk ini disambut baik oleh Annisa. Baginya, saham adalah bentuk keseriusan Idunk terhadap dirinya.
4. Bitcoin
Fajar Widi, seorang pengguna Bitcoin, menjadikan harta virtualnya itu sebagai mas kawin pernikahan pada 11 November 2017 silam.
Wiwid, begitu ia akrab disapa, mengaku penggunaan Bitcoin itu terinspirasi dari ide pengantin unik lain yang menjadikan saham jamu Sido Muncul sebagai mahar pernikahan.
Pernikahan Fajar Widi dengan Mahar Bitcoin (Foto: Dok. Fajar Widi)
zoom-in-whitePerbesar
Pernikahan Fajar Widi dengan Mahar Bitcoin (Foto: Dok. Fajar Widi)
“Sebenarnya memang ingin jadi (pengantin) yang pertama menjadikan Bitcoin sebagai mahar. Kalo dipikir-dipikir, iya juga, kenapa enggak? Kayaknya belum pernah ada yang begini,” kata Wiwid santai di kantor kumparan (kumparan.com).
ADVERTISEMENT
Bitcoin yang dijadikan mahar oleh Wiwid diwakili dengan satu replika koin berlogo Bitcoin.
Sebenarnya, ide unik ini pertama kali digagas oleh istri Wiwid, Mustika.
“Yang minta itu istri. Aku memang udah main kripto (cryptocurrency). Istri sebenarnya kesal karena terlalu excited. Lalu istri malah men-challenge kenapa enggak dijadiin mahar sekalian?” ujar Wiwid.
Untungnya, keluarga Wiwid dan istrinya sama sekali tak keberatan dengan ide nyeleneh ini.
“Sebenarnya keluarga tidak terlalu mengerti Bitcoin seperti apa. Tapi nggak ada yang protes, toh ini permintaan istri,” kata dia.
Lalu, berapa nilai Bitcoin yang dijadikan Wiwid sebagai mahar? Ternyata tak sedikit. Satu koin Bitcoin per tanggal 11 November, tanggal pernikahan Wiwid, dibanderol dengan harga sekitar 90 juta rupiah.
ADVERTISEMENT
5. Segelas Air Putih
Tanpa uang dan seperangkat alat salat, sepasang pengantin di Aceh Singkil menjadikan air putih sebagai mas kawinnya.
Menurut Rohani, mempelai perempuan, mas kawin tidak boleh terpakai suami. Oleh karena itu, segelas air putih dianggapnya sebagai hal yang tepat karena kalau diminum sudah tidak ada lagi dan tidak berbekas.
Mas kawin segelas air putih tersebut diberikan atas permintaan Rohani. Ia sebelumnya telah meminta izin kepada orang tuanya atas keinginannya itu.
Rohani tampak bahagia menerima mas kawin tersebut. Ia meminum air putih itu selepas ijab kabul diucap suaminya.