5 Pameran di Berlin, Jerman, yang Bisa Dikunjungi Meski Pandemi Corona

30 September 2020 2:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi melihat pameran. Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi melihat pameran. Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
ADVERTISEMENT
Aktivitas di Jerman perlahan mulai kembali normal setelah berbulan-bulan harus terhenti karena pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Salah satu sektor yang mengalami guncangan paling besar adalah pariwisata. Pandemi COVID-19 menghalangi para turis untuk datang.
Atraksi wisata pun banyak yang harus tutup. Namun dengan dibukanya kembali Jerman untuk turis dari kalangan tertentu, sektor pariwisata kembali bergeliat.
Museum dan pameran pun kembali beroperasi. Berikut 5 pameran menarik di Berlin yang bisa dikunjungi:
Seorang warga berlin melintasi jalur sepeda yang baru dibuat. Foto: REUTERS/Annegret Hilse
Kapan? 10 September 2020 – 11 April 2021
Harga tiket? 8 Euro (Rp 139 ribu)
Pameran yang dilaksanakan di Deutsches Historisches Museum ini bertujuan untuk melihat hubungan antara media, politik, dan ruang publik. Inovasi media selalu menjadi alat penting bagi para politikus untuk mempengaruhi dan membentuk opini publik.
Von Luther zu Twitter memamerkan media dan perannya secara luas mulai dari penemuan alat cetak sebagai penggerak reformasi pada era Martin Luther, peran pers pada abad 18 dan 19, peran radio antara tahun 1920an sampai 1940an pada saat NAZI berkuasa, peran televisi setelah Perang Dunia II, dan peran internet saat ini.
ADVERTISEMENT
Kapan? 11 Mei 2020 – 18 Oktober 2020
Harga tiket? 8 Euro (Rp 139 ribu)
Mengangkat kisah hidup Hannah Arendt, pameran ini juga dilaksanakan di Deutsches Historisches Museum. Arendt adalah seorang filsuf politik berkebangsaan Amerika yang lahir di Jerman. Ia diakui sebagai salah satu pemikir politik paling berpengaruh di abad 20.
Pameran ini berusaha untuk memahami bagaimana Arendt melihat sejarah kontemporer seperti totaliterisme, kondisi para pengungsi, era Adenauer, segregasi rasial di AS, pengadilan Eichmann di Yerusalem, dan pergerakan mahasiswa. Pandangan Arendt terhadap isu-isu tersebut seringkali membangkitkan kontroversi.
Ilustrasi pameran seni Foto: Ioana Cristiana/Unsplash
Kapan? 18 September 2020 – 21 Maret 2021
Harga tiket? 14 Euro (Rp 244 ribu)
ADVERTISEMENT
Germanic tribes atau suku Jerman adalah isu yang sensitif di Eropa karena mengingatkan orang-orang pada Holocaust dan Perang Dunia II. Namun pameran tentang suku Jerman kali ini melihat tema tersebut dari sisi arkeologi.
Lebih dari 700 obyek dipamerkan. Obyek-obyek tersebut adalah benda-benda milik komunitas yang menempati daerah di antara sungai Rhine dan Danube pada abad ke 1 sampai 4. Pada periode tersebutlah awal mula nama Jerman mulai didengar. Pameran ini dilaksanakan di Galeri James-Simon.
Kapan? 8 September 2020 – 31 Oktober 2020
Harga tiket? Gratis.
Kamu tidak suka pergi ke museum karena terasa membosankan? Talkshop Museum, sebuah kegiatan yang dilakukan di Museum für Gestaltung mungkin dapat menjadi pilihanmu.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan interaktif ini, pengunjung diajak untuk berdiskusi mengenai museum di masa yang akan datang yang dapat menarik bagi banyak orang.
Beberapa pertanyaan yang diutarakan seperti bagaimana cara museum dapat menarik mereka yang tidak pernah datang sebelumnya? Apakah perlu meminta saran dari anak muda? Bagaimana membuat museum yang lebih inklusif? Dan bagaimana kurator dapat membuat pameran yang ramah lingkungan? Ini saatnya suaramu didengar agar museum dapat menjadi lebih menarik.
Kapan? 14 Agustus 2020 – 4 Januari 2021
Harga tiket? 8 Euro (Rp 139 ribu)
Berlin telah menarik perhatian banyak artis dari seluruh dunia. Sejak kota ini lahir kembali setelah Perang Dunia II berakhir pada 1945, Berlin telah banyak digambarkan di atas kertas.
ADVERTISEMENT
Para artis menggambarkan Berlin dalam citra kemenangan, kegagalan, feodalisme, pragmatisme, liberalisme, demokrasi, dan juga kediktatoran.
Ada lebih dari 175 karya seni yang dibuat oleh 22 perempuan dan 47 laki-laki yang akan ditampilkan di Galeri Berlin. Gambar-gambar tersebut merupakan karya dalam berbagai warna, ukuran, teknik, dan aliran, mulai dari fotorealisme, surrealisme, ekspresionisme, abstrak, ilustrasi, dan komik.
Penulis: Daniel Chrisendo