5 Syarat dari PKB untuk Parpol yang Ingin Masuk Koalisi Jokowi

26 Juli 2019 15:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Direktur TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Lukman Edy, saat konferensi pers Tim Hukum TKN di Media Center TKN, Jakarta, Senin (10/6/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Direktur TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Lukman Edy, saat konferensi pers Tim Hukum TKN di Media Center TKN, Jakarta, Senin (10/6/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai salah satu partai pendukung Jokowi-Ma'ruf mengaku tak masalah jika pada akhirnya ada koalisi plus-plus di periode 2019-2024.
ADVERTISEMENT
Namun, Ketua DPP PKB Lukman Edy mengatakan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi partai yang ingin bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja.
"Koalisi plus plus sih oke oke saja, tetapi bagi teman-teman dari partai pendukung 02 harus menunjukkan bukti terlebih dahulu, niat baik mereka untuk membangun kebersamaan. Supaya tidak terkesan hanya dagang sapi berharap pembagian kursi kekuasaan," kata Lukman kepada wartawan, Jumat (26/7)
Lukman menjelaskan, paling tidak ada 5 syarat yang harus dipenuhi parpol koalisi 02 yang ingin bergabung. Pertama, menghentikan narasi berbau fitnah yang kerap didengungkan selama kampanye.
"Tidak mengulang kembali narasi-narasi yang berbau fitnah, yang tidak didukung data yang faktual. Kedua, komitmen untuk tidak menggunakan politik identitas dalam membangun demokrasi kita," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Wakil Direktur Saksi TKN itu menuturkan, parpol 02 harus menutup ruang untuk kekuatan intoleransi dan radikal, sekaligus menyatakan ikut bertanggungjawab mengikis semua potensi intoleransi dan radikalisme.
Keempat, lanjut Lukman, parpol pendukung Prabowo harus berkomitmen menjalankan visi misi Jokowi-Ma'ruf untuk lima tahun ke depan. Syarat kelima, parpol pendukung Prabowo juga harus menertibkan pendukung yang belum bisa menerima kekalahan.
"Mau menjalankan semua visi dan misi ‘Indonesia Maju. Komitmen soliditas selama 5 tahun pemerintahan ke depan. Menertibkan semua pendukung yang belum ‘move on’, menghadapi kenyataan kemenangan Jokowi dan Ma'ruf Amin dalam pilpres 2019 kemarin," pungkasnya.