5 Tradisi Unik Mahasiswa Jerman yang Tidak Ditemukan di Negara Lain

3 April 2019 7:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mahasiswa. Foto: Dok. Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mahasiswa. Foto: Dok. Freepik
ADVERTISEMENT
Kerja kelompok, diskusi, presentasi, dan ujian adalah kegiatan yang umum dilakukan oleh mahasiswa di seluruh dunia. Meskipun aktivitasnya sama, tradisi mahasiswa dapat berbeda-beda tergantung di mana negara mereka belajar.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Jerman juga memiliki tradisi uniknya sendiri yang mungkin tidak biasa dilakukan di negara lain. Jika kamu akan melanjutkan studi di Jerman, ada baiknya kamu paham tradisi-tradisi berikut.
Berikut kumparan rangkum 5 tradisi mahasiswa Jerman:
Ilustrasi mahasiswa Hukum. Foto: Pixabay
Bayangkan kamu sedang ada di dalam kelas mendengarkan profesormu yang memberikan kuliah atau teman sekelasmu yang sedang mempresentasikan sebuah paper. Di Indonesia, ketika kuliah selesai diberikan, biasanya kelas berakhir begitu saja. Namun di Jerman, ketika mereka selesai, hal yang biasa dilakukan adalah memberikan apresiasi. Bukan dengan bertepuk tangan, melainkan dengan mengetuk meja.
Ya, mengetuk meja. Di Indonesia, jika kamu mengetuk meja di dalam kelas, kamu akan dianggap sebagai pembuat keributan. Namun, di Jerman hal tersebut sangat wajar dilakukan di dalam dunia akademik. Bahkan mereka punya sebutannya sendiri yaitu “Akademisches Klopfen” yang berarti ketukan akademik. Semakin ribut artinya semakin baik profesor tersebut memberikan kuliah.
Ilustrasi saling berbicara. Foto: rawpixel/pixabay
ADVERTISEMENT
Dunia pendidikan di Jerman memang terasa sangat formal. Jika kamu ingin berbicara atau mengirimkan email kepada dosen atau orang yang tidak dikenal, biasanya kamu akan menggunakan “Sie” yang setara dengan “Anda” dalam Bahasa Jerman, setidaknya pada pertemuan pertama.
Kita tentu juga hormat kepada dosen kita di Indonesia. Tapi biasanya kita tidak meng-Anda-kan mereka.
Ilustrasi mengatur waktu olahraga. Foto: Shutter stock
Terbiasa masuk kelas telat? Atau rapat organisasi tidak dimulai dengan on-time? Jangan harap hal tersebut terjadi di Jerman. Kelas dimulai tepat waktu dan jika kamu masuk ke kelas terlambat, orang-orang akan kesal karena kamu dapat memecah konsentrasi mereka. Begitu juga ketika kamu memiliki janji bimbingan dengan dosenmu, mereka akan mengharapkan kamu datang tepat waktu karena mereka sudah meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukan mereka.
com-Ilustrasi Belajar Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Susah ketemu dosen ketika kuliah di Indonesia? Harus mengejar-ngejar pembimbing ketika menulis skripsi? Dosen tidak pernah ada di kampus? Tenang saja. Hal tersebut tidak akan terjadi di Jerman. Karena para dosen di Jerman sadar bahwa mereka bukanlah dewa melainkan pelayan masyarakat. Mereka sadar bahwa mereka punya tanggung jawab untuk mengajar dan membimbing mahasiswanya.
Jadi jika kamu ingin ketemu dosen, kirim saja email kepada mereka. Mereka “harus” memiliki waktu untuk kamu dan membantu masalah-masalah akademik yang kamu alami.
Ilustrasi berlari untuk menjaga kesehatan. Foto: pixabay
Hidup di Jerman serba mahal? Benar, tapi tidak jika kamu adalah mahasiswa. Hidup sebagai mahasiswa benar-benar dimanjakan di Jerman. Bagaimana tidak? Dengan status sebagai mahasiswa, kita berhak untuk tinggal di asrama yang murah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kita tidak perlu membayar pajak dan harga asuransi juga lebih murah. Kartu mahasiswa dapat digunakan untuk naik bus dan kereta secara gratis di kota tempat kita tinggal. Harga makanan di kantin juga disubsidi serta banyak potongan harga yang kita terima ketika berbelanja atau masuk museum. Yang terakhir adalah banyaknya pekerjaan dan kesempatan magang yang hanya ditawarkan kepada mahasiswa.
Bagaimana? Tertarik untuk kuliah di Jerman?