5 Ulah Tak Senonoh WNA di Bali

Umat Hindu mengikuti rangkaian prosesi Upacara Tawur Agung Kesanga di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, Bali, Rabu (2/3/2022). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO

Bali sebagai destinasi wisata dikunjungi jutaan turis asing setiap tahun. Kunjungan turis ini tak melulu memberikan dampak positif bagi warga Bali.

Ada ragam ulah tak senonoh dari para wisatawan mancanegara yang dinilai melecehkan tempat suci di Pulau Dewata. Berikut sejumlah ulah para WNA yang tak senonoh:

1. WN Rusia Telanjang di Pohon Sakral

SS WNA yang Telanjang di Pohon Sakral di Pura Babakan, Bali Minta Maaf. Foto: Dok. Istimewa

Pada Rabu (4/5) kemarin, video eksotis WN Rusia Alina Fazleeva (28) viral di media sosial. Ia telanjang di sebuah pohon Kayu Putih di kawasan kawasan suci Pura Babakan, Desa Adat Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali.

Pohon yang sudah berusia sekitar 700 tahun ini dianggap sakral warga setempat karena masih satu kawasan dengan Pura Babakan.

Alina menyerahkan diri ke kantor polisi setelah dikritik warganet sepanjang hari. Ia membuat video tersebut demi konten di Tiktok dan Instagram. Ia kini menjalani pemeriksaan di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kota Denpasar dan terancam dideportasi.

2. WN Kanada, Aktor Netflix Telanjang di Gunung Batur, Bali

WN Kanada Jeffrey Douglas Craigen, yang menari telanjang di Gunung Batur, Kabupaten Bangli, Bali. Foto: Dok. Istimewa

Pada Minggu (25/4/2022), Pihak Imigrasi Kelas I TPI Kota Denpasar mengamankan seorang WN Kanada bernama Jeffrey Douglas Craigen (33). Hal ini setelah videonya menari telanjang di Gunung Batur, Kabupaten Bangli, Bali viral di media sosial.

Adapun jenis tarian yang diperagakan Jeffrey adalah tarian Haka milik suku Maori dari Selandia Baru. Ia membuat video tersebut dengan alasan healing atau penyembuhan diri.

Karena perbuatan Jeffrey, warga Desa Adat Batur mengelar upacara mecaru di puncak Gunung Batur, Kabupaten Bangli, Bali, Rabu (4/5) kemarin.

Upacara ini bertujuan untuk membersihkan dan mengembalikan keseimbangan antara alam, manusia dan Tuhan serta nilai kesucian kawasan Gunung Batur.

Jeffrey kini mendekam di Rudenim Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar untuk diusir dari Indonesia.

3. WN Denmark Tendang Pelinggih Rumah Warga

WN Denmark Lars Christensen terjerat kasus penodaan Agama Hindu di Bali Bakal Dideportasi. Foto: Dok. Kemenkumham Bali

Pada Jumat (28/11/2021) lalu, Kemenkumham Bali mendeportasi seorang WN Denmark bernama Lars Christensen.

Lars dideportasi setelah menjalani hukuman 7 bulan penjara di Lapas Kelas II B Singaraja karena melanggar Pasal 156 A KUHP terkait Penodaan Agama.

Penodaan terhadap agama tersebut berawal saat ia cekcok dengan warga dan menendang pelinggih atau tempat sembayang di rumahnya di Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali pada 15 Oktober 2019 lalu.

4. WN Ceko Siram Air Suci ke Bokong

Warga Negara Ceko akan ikut Upacara Penyucian setelah lecehkan Pura Monkey Forest, Ubud. Foto: Denita BR Matondang/kumparan

Pasangan kekasih asal Ceko bernama Sabina Dolezalova dan Jdenek Slova mencuci kaki dan menyiram air suci ke bokong Sabina di Pura yang terletak di destinasi wisata Monkey Forest.

Untuk membersihkan tempat tersebut, pada Kamis (15/8/2019) lalu, Desa Adat Padangtegal yang terletak di Desa Ubud, Kabupaten Gianyar, menggelar upacara pencaruan di pura. Upacara ini merupakan upacara pembersihan dengan menyediakan sesajen karena aksi WNA tersebut telah membuat pura jadi “kotor.”

Warga desa cukup baik terhadap pasangan kekasih ini. Mereka tidak membawa kasus ini ke hukum dan telah memaafkan perbuatannya.

5. WN Australia Pamer Kelamin di Pelinggih

Pada Senin (29/7/2019), Satpol PP Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali mengamankan seorang WN Australia bernama James Anthony Burnell (58).

Hal ini setelah dalam sebuah video, James tampak berjoget sambil melorotkan celana di dekat pelinggih atau tempat suci di rumah warga. Video itu pun viral di media sosial.

Warga menduga James mabuk. Namun, pihak aparat keamanan menduga ia depresi. James diboyong ke RSUP Sanglah dengan cara diikat.

Gubernur Bali Wayan Koster pernah angkat suara mengenai kelakuan buruk WNA di Pulau Dewata. Ia meminta seluruh wisatawan menghargai adat dan istiadat di Bali.

"Kalau mau datang ke Bali hormati budaya Bali. Tidak boleh melakukan hal ini, dilarang keras. Harus menghormati budaya Bali dan santun, tertib di Bali. Kalau tidak displin akan ditindak," kata Koster di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar, Minggu (9/5/2019).