500 Ton Bantuan WHO untuk Afghanistan Tidak Bisa Terkirim

23 Agustus 2021 20:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Afghanistan berkerumun di landasan bandara Kabul pada 16 Agustus 2021, untuk melarikan diri dari negara itu ketika Taliban menguasai Afghanistan. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga Afghanistan berkerumun di landasan bandara Kabul pada 16 Agustus 2021, untuk melarikan diri dari negara itu ketika Taliban menguasai Afghanistan. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembatasan yang diberlakukan di Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul menyebabkan 500 ton bantuan medis untuk rakyat Afghanistan tak bisa dikirim. Padahal, bantuan tersebut harus diantarkan pekan ini.
ADVERTISEMENT
WHO mengatakan, 500 ton bantuan itu terdiri atas peralatan bedah medis dan paket bantuan penderita malnutrisi.
Sejumlah lembaga bantuan kemanusiaan di Afghanistan menyebut, bantuan medis dan makanan harus segera diberikan kepada 300 ribu warga yang tergusur akibat konflik Taliban dalam dua bulan terakhir ini.
Tetapi, dengan ditutupnya penerbangan komersial ke bandara Kabul, pengiriman bantuan terpaksa tertahan.
Hampir 18,5 juta orang, atau setengah dari total populasi Afghanistan, bergantung pada bantuan kemanusiaan. Kondisi mereka semakin terancam akibat kekeringan yang melanda.
“Ketika mata dunia tengah berfokus pada evakuasi warga dan pesawat-pesawat lepas landas meninggalkan Afghanistan, kita harus bisa memberikan bantuan kepada mereka yang tetap tinggal,” ujar Direktur Kedaruratan Regional WHO, Richard Brennan, dikutip dari Reuters.
Warga Afghanistan bagikan roti gratis di tengah lockdown. Foto: AP/Rahmat Gul
Lebih lanjut, WHO saat ini tengah meminta pesawat-pesawat kosong untuk mengalihkan penerbangan mereka ke gudang penyimpanan bantuan WHO di Kota Dubai, Uni Emirat Arab, dalam perjalanannya untuk mengangkut para pengungsi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, WHO saat ini sedang berupaya mengatur “jembatan udara kemanusiaan” sebagai jalur pengiriman bantuan yang dibutuhkan.
Direktur Eksekutif UNICEF, Henrietta Fore, mengatakan, sekitar 10 juta anak-anak di penjuru Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin. Situasinya bahkan diprediksi akan memburuk, melihat situasi Afghanistan yang saat ini sangat tidak stabil.
Sedangkan menurut Program Pangan Dunia (WFP) PBB, 14 juta warga Afghanistan terancam kelaparan akut sebagai dampak dari perang dan kekeringan yang melanda.