news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

500 Unjuk Rasa Terjadi di Kashmir Usai Otonomi Khusus Dihapus India

28 Agustus 2019 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel keamanan India menghentikan orang selama pembatasan di Srinagar, India. Foto: REUTERS/Danish Ismail
zoom-in-whitePerbesar
Personel keamanan India menghentikan orang selama pembatasan di Srinagar, India. Foto: REUTERS/Danish Ismail
ADVERTISEMENT
Setidaknya telah terjadi 500 demonstrasi setelah pencabutan otonomi diikuti pengetatan militer di Kashmir diterapkan oleh India.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan pejabat senior Kashmir, unjuk rasa berlangsung di beberapa tempat, termasuk kota Srinagar. Untuk membubarkan massa, polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet.
Ia menambahkan, demonstran Kahsmir membalas tindakan kepolisian dengan melempar batu ke arah barikade keamanan. Pelemparan terjadi hampir di setiap aksi unjuk raksa.
Suasana Idul Adha di Kashmir. Foto: Reuters
Oleh karena aksi kekerasan tersebut, sebanyak 100 warga sipil luka-luka. Sementara itu, 300 kepolisian dan lebih dari 100 paramiliter menderita cedera.
"Angka (korban luka) demonstran mungkin lebih tinggi dan jika tanpa blokade jumlahnya bakal lebih besar lagi. Kemarahan dan pemberontakan warga sipil akan terus meningkat," kata pejabat yang namanya dirahasiakan tersebut, seperti dikutip dari AFP, Rabu (28/8).
"Upaya meredakan situasi sudah dibuat tepat waktu tapi sepertinya tidak berhasil. Ada kegelisahan di antara aparat keamanan," sambung dia.
Personel keamanan India berjaga selama pembatasan di Srinagar, India. Foto: REUTERS/Danish Ismail
Kondisi Kashmir setelah otonomi dicabut masih jauh dari kata kondusif. Demo menentang keputusan New Delhi berlangsung setiap hari.
ADVERTISEMENT
Demi meredam aksi protes, Pemerintah India memutus sambungan telepon dan internet. Sekolah-sekolah juga diliburkan.
Hingga kini sudah 1.350 pengunjuk rasa ditahan. Mereka ditangkap lantaran terbukti melempar batu ke arah polisi.