news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

55,5% Kematian Corona di Sulsel Disumbang Makassar, Kasus di Papua Naik 43,2%

17 September 2020 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dosen di UNHAS Makassar jalani tes swab corona. Foto: UNHAS
zoom-in-whitePerbesar
Dosen di UNHAS Makassar jalani tes swab corona. Foto: UNHAS
ADVERTISEMENT
Dua provinsi di Indonesia bagian timur menjadi perhatian pemerintah dalam penanganan corona. Kedua provinsi itu yakni Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Papua.
ADVERTISEMENT
Satgas Penanganan COVID-19 menyatakan, Sulsel menjadi perhatian lantaran kasus corona terus meningkat dalam 4 minggu terakhir. Sementara pada minggu terakhir menurun sebesar 18,7 persen.
"Kabupaten/kota yang mengalami kenaikan kasus signifikan Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Bone, dan Kabupaten Kepulauan Selayar, proporsi kematian 2,85 persen," ujar juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers virtual pada Kamis (17/9).
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
Wiku menyatakan walau sudah menurun, namun tingkat kematian justru meningkat, khususnya di Kota Makassar. Ia menyebut kematian corona di Kota Daeng menyumbangkan 55,5% kasus kematian di Sulsel dalam sepekan terakhir. Ia meminta Pemkot Makassar agar mewaspadai data tersebut.
"Kota Makassar menyumbangkan 55,5 persen kematian di Sulsel dalam sepekan terakhir. kami mohon perhatian untuk Kota Makassar, pimpinan Kota Makassar dapat menekan dan menyelamatkan jiwa yang tertular COVID-19," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara di Papua, kata Wiku, terdapat penambahan kasus corona yang signifikan dalam 5 pekan berturut-turut.
"Kenaikan kasus signifikan dalam 5 pekan terakhir 43,2 persen dari pekan sebelumnya," kata Wiku.
Seorang warga mencuci tangan di Furia Puskopad Kotaraja, Jayapura, Papua. Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Wiku pun menyoroti angka kesembuhan di Papua yang menurun dari pekan sebelumnya dari 79,7 persen menjadi 76 persen. Ia meminta Pemprov Papua melakukan langkah agar menekan kasus corona.
"Ini harus ditingkatkan kembali agar banyak masyarakat yang bisa segera sembuh dan selamat. Sedangkan zona hijau terdapat di 13 kabupaten/kota dan zona risiko sedang berkurang jadi 8 kabupaten/kota atau 27,69 persen. Zona risiko rendah bertambah jadi 8 kabupaten/kota atau 27,59 persen," tutupnya.