59 Kasus Varian Corona Ganas Masuk RI, Satgas Ingatkan Masyarakat Waspada

4 Juni 2021 17:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19 saat ini terus bermutasi dan menyebar ke seluruh dunia. Dari empat varian yang masuk dalam daftar Variant of Concern (VoC) WHO, tiga di antaranya telah berhasil diidentifikasi di Indonesia dengan total 59 kasus.
ADVERTISEMENT
"Jadi dari 4 Variant of Concern (VoC), dari yang tercatat di kami sampai dengan tanggal 31 Mei 2021, ada 3 yang sudah masuk di Indonesia yaitu varian B.1.1.7 asal Inggris, varian B.1617 asal India, dan B.1.351 asal Afrika Selatan," jelas Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny Harry B Harmadi.
Keterangan tersebut diberikan dalam acara 'Live Corona Update: Ancaman Varian Corona Ganas dan Tantangan Vaksinasi' yang diselenggarakan secara virtual oleh kumparan pada Jumat (4/6) siang.
Sonny menyebutkan, total 59 kasus varian baru tersebut di antaranya terdiri dari 23 kasus varian B.1.1.7 (asal Inggris), 4 kasus varian B.1351 (asal Afrika Selatan), dan 32 kasus varian B.1617 (asal India). Ini merupakan hasil dari Whole Genome Sequencing (WGS) pada kasus-kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
Varian-varian tersebut tidak selalu berasal dari negara awal mula varian ditemukan. Sonny menyebutkan varian B.1.1.7 asal Inggris diidentifikasi berasal dari 6 negara yang berbeda.
"Kasus-kasus ini yang varian Inggris berasal dari beberapa negara, hasil identifikasi yang sudah dilakukan dari Arab, beberapa dari Afrika, dari Ghana dan Kongo, lalu kemudian dari Taiwan, Singapura, dan juga dari India," tambahnya.
Sementara untuk varian B.1617 asal India diidentifikasi berasal dari India sendiri dan juga Singapura.
Live Corona Update kumparan bersama, Ketua Satgas IDI Prof Zubairi Djoerban, Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny Harry B Harmadi. Foto: kumparan
Walau telah berhasil mengidentifikasi 3 varian dari virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini, upaya tracing atau pelacakan juga masih sangat diperlukan untuk menemukan kemungkinan varian lainnya.
Selain mewaspadai varian-varian dari virus tersebut, ada pula faktor lain yang juga harus diperhatikan dalam upaya mengatasi pandemi ini.
ADVERTISEMENT
"Ini ada 4 hal yang kita perhatikan, yang pertama apakah alat deteksi kita misalkan swab PCR test kita masih bisa mendeteksi adanya varian baru ini. Yang kedua adalah bagaimana tingkat penularannya, apakah penularannya semakin tinggi atau tidak," jelas dia.
"Lalu kemudian yang ketiga adalah tingkat keparahannya, risiko kematiannya, Case Fatality Rate (CFR) dari varian baru ini apakah tinggi atau tidak, dan yang keempat adalah efektivitas dari vaksin," tambahnya.
Satgas pun tak ada henti-hentinya meminta masyarakat mewaspadai hal tersebut. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Sehingga kami menyarankan selain pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan serta cuci tangan, jika ada pertemuan di suatu ruangan pastikan bahwa ventilasinya baik dan bisa menghindari atau mengurangi risiko penularan," tutup Sonny.
ADVERTISEMENT