61 Orang di Kapal Pesiar yang Dikarantina Jepang Positif Virus Corona

7 Februari 2020 12:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengenakan pakaian pelindung tiba di markas polisi maritim dari kapal pesiar Diamond Princess tiba di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengenakan pakaian pelindung tiba di markas polisi maritim dari kapal pesiar Diamond Princess tiba di Yokohama, selatan Tokyo, Jepang. Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
ADVERTISEMENT
Kapal Diamond Princess yang berisi 3.700 penumpang terpaksa dikarantina di Pelabuhan Yokohama, Jepang, karena ada penyebaran virus corona. Per Jumat (7/2), sebanyak 61 penumpang terjangkit virus asal Wuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Hasil dari 171 tes medis yang terbaru sudah keluar, dan 41 dinyatakan positif. Secara total, dari 273 spesimen, total 61 dinyatakan positif," ujar Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato, dilansir AFP.
"Hari ini mereka akan dikirim ke rumah sakit di beberapa prefektur dan kami sekarang sedang mempersiapkannya," sambung Kato.
Virus ini berasal dari satu penumpang asal Hong Kong yang sebelumnya turun dari kapal pada 25 Januari. Jepang memutuskan untuk mengkarantina kapal pada Sabtu (1/2) lalu dan Selasa.
Foto udara kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang, Selasa (4/2). Foto: Kyodo / via REUTERS
Mereka yang didiagnosis tertular dan positif merupakan penumpang asal Jepang, Amerika, Kanada, Australia, Argentina, dan Inggris. Kato mengatakan, pengujian kepada para penumpang akan diperketat.
Sebelumnya, petugas hanya fokus menguji penumpang yang hanya menunjukkan gejala atau melakukan kontak dekat dengan penumpang yang positif virus corona. Kini, petugas akan menguji mereka yang rentan terhadap penyakit, termasuk orang lanjut usia dan disertai menderita penyakit lain.
ADVERTISEMENT
Namun, Kanto tak merinci jumlah penumpang yang memenuhi kriteria tersebut dan kapan tes medis tingkat lanjut akan dilakukan.
Karantina kapal kemungkinan dapat berlangsung hingga 19 Februari. Penumpang harus tetap di dalam kabin untuk mencegah penularan maupun infeksi baru.
Namun, keputusan ini membuat para penumpang --yang tak memiliki persiapan sebelumnya-- sangat kebingungan dan frustrasi. Tak pernah terpikirkan oleh mereka pergi dengan pelayaran mewah menjadi mimpi buruk.
Petugas menggunakan pakaian pelindung berada di atas dek kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di pelabuhan Yokohama, Jepang, Selasa (4/2). Foto: Twitter / @DAXA_TW via REUTERS
"Baru saja bangun tanpa tidur," tulis Yardley Wong, seorang penumpang, mencuitkan keluhannya di Twitter.
"Situasinya sangat emosional ... Aku ingin menangis."
Para penumpang yang tak memiliki jendela di dalam kamarnya diizinkan untuk masuk ke dalam geladak agar bisa mendapatkan udara segar. Dalam pengamanan ketat, mereka harus memakai masker ketika keluar dari kamar.
ADVERTISEMENT
"Petugas karantina mengharuskan Anda semua menghindari berkumpul dalam kelompok besar dan menjaga jarak setidaknya satu meter antara satu sama lain ketika berbicara," kata kapten kapal dalam sebuah pengumuman pada Jumat pagi.
"Kami mengharuskan Anda mengenakan pakaian hangat, topi, dan syal minimum jika memungkinkan," tambahnya.
Di Jepang, jumlah penderita virus corona mencapai 25 orang. Jika ditambah dengan para penumpang kapal, angka pasien corona di Jepang menyentuh 86 orang.