686 Orang Eksodus dari Sulbar ke Makassar Usai Gempa Majene

21 Januari 2021 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan warga di Sulbar yang eksodus ke Makassar. Ditemui Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Foto: Dok. Pemprov Sulsel
zoom-in-whitePerbesar
Ratusan warga di Sulbar yang eksodus ke Makassar. Ditemui Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Foto: Dok. Pemprov Sulsel
ADVERTISEMENT
Sebanyak 686 orang yang sebelumnya tinggal di Mamuju-Majene, Sulawesi Barat, eksodus ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka ditempatkan Pemprov Sulsel di tiga lokasi.
ADVERTISEMENT
Tiga tempat itu adalah Aula Dinas Sosial Pemprov Sulsel, Asrama Haji di Makassar hingga UPT Inang Matutu Makassar.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan dari 686 orang itu, sebagian di antaranya dijemput keluarganya masing-masing yang berada di Makassar.
"Adapun jumlah pengungsi yang telah tiba melalui Lanud Hasanuddin, sebanyak 686 orang. Sebagian besar langsung dijemput oleh keluarganya," kata Nurdin Abdullah, Kamis (21/1).
Nurdin mengatakan Pemprov Sulsel tetap menjalani protokol kesehatan. Sementara, untuk pengungsi yang membutuhkan tindakan atau penanganan medis dan kesehatan, telah disiapkan klinik di sekitar lokasi pengungsian.
"Setiap pengungsi yang masuk, kita rapid antigen. Dilakukan sejak di bandara. Pada intinya, sudah mulai bergerak semua. Jadi kita siapin klinik, bagi yang luka serius, kita rujuk ke rumah sakit," jelasnya
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, eksodus yang ditampung di UPT Inang Matutu sebanyak 84 orang, terdiri dari balita 11 orang, anak-anak 13 orang, remaja 17 orang, dan orang dewasa 43 orang.
Ratusan warga di Sulbar yang eksodus ke Makassar. Ditemui Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Foto: Dok. Pemprov Sulsel
Sementara di Asrama Haji Sudiang, sebanyak 28 orang, terdiri dari bayi 2 orang dan orang dewasa 26 orang.
"Terdapat satu keluarga yang terdiri dari 4 orang ditampung di Hotel Swissbell. Hal itu karena, hasil rapid antigen reaktif. Mereka  diisolasi terlebih dahulu, untuk di tes PCR," ujar dia.
Nurdin tak menyebut alasan mereka eksodus ke Makassar dari Sulbar. Namun sebelumnya, Juru Bicara Satgas Tanggap Bencana Gempa Sulbar, Nasir, mengatakan penyebab warga banyak yang eksodus ke daerah lain karena informasi hoaks adanya gempa susulan yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
"Beberapa hari lalu kami sibuk (mengantisipasi) berita meresahkan, hoaks, sehingga menimbulkan masyarakat eksodus ke Makassar dan Parepare," ujar Nasir dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/1).