7 Hal yang Harus Dihindari Agar Keuangan Keluarga Terlindungi saat Pandemi

19 Agustus 2020 21:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi keluarga bahagia meski pandemi. Foto: dok. Sun Life Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluarga bahagia meski pandemi. Foto: dok. Sun Life Indonesia
Pandemi COVID-19 seperti musuh yang datang dalam senyap. Membuat Anda terperangkap pada perubahan besar dalam sekejab. Tak hanya itu, adanya pandemi juga membuat Anda seakan terjebak dalam gelombang kecemasan dan kekhawatiran yang lebih besar. Sebab tak hanya mengancam kesehatan fisik, tapi juga keuangan di keluarga di masa depan.
Apakah Anda saat ini merasa cemas dengan keuangan keluarga? Jika ya, Anda tidak sendirian. Pasalnya, diam di rumah selama masa pandemi membuat Anda lebih banyak memikirkan apa yang terbaik untuk keluarga. Survei Kantar World menunjukkan 60 persen responden merasa penting untuk mempersiapkan keuangan dan perlindungan kenyamanan keluarga di masa depan. Bila mereka terlindungi, Anda bisa meraih berbagai pencapaian hidup dengan lebih tenang.
Sebagai orang tua, tentu Anda ingin memberikan yang terbaik untuk mereka. Memastikan mereka mendapatkan bekal terbaik bagi kehidupannya di masa mendatang. Mewujudkan keinginan dan mimpinya dalam pendidikan, liburan, dan khususnya perlindungan finansial bila terjadi kondisi darurat.
Pasti sebagai orang tua, kita ingin selalu melindungi keluarga agar bisa melalui setiap tahapan kehidupan tersebut dengan aman. Untuk itu, perlu perencanaan keuangan yang dipersiapkan dengan matang.
Hal pertama dalam mempersiapkan perencanaan keuangan untuk keluarga adalah menetapkan tujuan di masa depan. Dengan tujuan yang jelas, kita bisa menetapkan sejumlah langkah yang akan mendekatkan Anda pada tujuan tersebut.
Nah, guna membantu Anda dalam menyusun rencana keuangan keluarga Anda, ada beberapa hal yang harus dihindari agar tujuan bisa tercapai. Apa saja? Berikut ini ada tujuh kesalahan yang harus dihindari dalam menyusun keuangan keluarga.

1. Menunda Memiliki Asuransi

Anda tidak dapat menebak apa yang terjadi di masa depan. Berbagai risiko seperti sakit, kecelakaan dan meninggal dunia selalu membayangi setiap langkah dalam mencapai tujuan keuangan.
Tidak ada cara lain kecuali melakukan perencanaan dan persiapan, dengan memasukkan risiko tersebut. Sedia payung sebelum hujan selalu lebih baik. Asuransi dapat menjadi solusi dalam mempersiapkan berbagai risiko yang datang kapan saja.

2. Hanya Memiliki Dana Darurat dan Tidak Memiliki Asuransi

Anda dapat merencanakan apapun dalam tahap kehidupan dengan detail dan sempurna. Namun, bukan berarti rencana tersebut tanpa risiko. Sakit dan meninggal dunia menjadi risiko yang bisa terjadi kapan saja, di setiap tahapan kehidupan Anda.
Bagaimana kiat menghadapi risiko tersebut? Anda harus memastikan dana darurat Anda cukup sebagai antisipasi menghadapi dua risiko tersebut. Namun, apakah darurat saja cukup sebagai antisipasi? Bagaimana bila salah seorang anggota keluarga Anda sakit?
Bila kepala rumah tangga sakit atau meninggal dunia, tabungan dan dana darurat yang ada juga tidak cukup. Anda dan keluarga harus menutupi biaya kebutuhan keluarga ke depan. Asuransi diperlukan dalam menghadapi risiko yang sering kali datang dengan tidak terduga tersebut.

3. Menganggap Asuransi Mahal

Menganggap asuransi mahal adalah sebuah pola pikir yang keliru. Perlindungan kepada keluarga, sebagai support system Anda, lebih mahal dan lebih penting. Saat ini, sudah tersedia banyak asuransi dengan premi yang terjangkau dan menawarkan perlindungan komprehensif yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

4. Takut untuk Memiliki Asuransi

Selain pola pikir yang keliru mengenai asuransi, alasan menunda pembelian asuransi adalah tidak sesuai dengan prinsip syariah. Anggapan tersebut keliru.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa tentang asuransi syariah. Tidak itu saja, asuransi syariah bahkan memberikan kesempatan pada Anda untuk turut serta dalam wakaf dan sedekah jariyah.

5. Tidak Tahu Kebutuhan Asuransi

Setiap keluarga memiliki kebutuhan, prioritas dan tujuan yang berbeda. Perbedaan ini pula yang membedakannya dalam menetapkan strategi keuangan. Hal itu pula yang membuat perbedaan kebutuhan asuransi.
Bila tidak memahami kebutuhan asuransi, Anda akan tidak bijak dalam membeli asuransi. Akibatnya bisa fatal karena Anda membeli asuransi yang tidak sesuai dengan kebutuhan keluarga.

6. Terlalu Banyak Memiliki Asuransi

Berapa asuransi yang harus Anda punya? Apakah semakin banyak dan semakin baik? Ternyata tidak. Paling penting adalah asuransi yang Anda miliki tersebut menjawab kebutuhan perlindungan dan kesehatan.
Sebelum memilih asuransi, Anda harus memastikan jumlah preminya sesuai dengan pendapatan. Jangan membayar premi yang hanya akan membebani cashflow. Saat ini, ada berbagai jenis asuransi yang menawarkan premi terjangkau tetapi memiliki manfaat yang cukup lengkap.

7. Hanya Melindungi Ayah sebagai Kepala Keluarga

Apakah perlindungan asuransi sudah cukup untuk ayah, sebagai kepala keluarga? Tentu tidak. Setiap anggota keluarga memiliki peran penting. Seorang ibu misalnya, di samping mengurus rumah tangga, ibu adalah menteri keuangan dalam keluarga.
Dalam beberapa kasus, ibu juga berperan sebagai tulang punggung. Perlindungan bagi seluruh anggota keluarga menjadi penting. Untuk itu, jika memungkinkan, memiliki proteksi yang sekaligus bisa memberikan perlindungan kepada ayah dan ibu.
Dengan memperhatikan dan mempelajari kesalahan-kesalahan di atas, maka Anda bisa menghindarinya. Bicarakan dengan pasangan, atau jika perlu konsultasi dengan Financial Planner yang terpercaya, sehingga Anda juga bisa mendapatkan solusi yang membantu mewujudkan masa depan Anda.
Sun Life Indonesia menghadirkan Asuransi Salam Anugerah Keluarga yang bisa menjadi solusi dalam menghindari kesalahan tersebut. Asuransi yang berlandaskan prinsip Syariah ini hadir untuk membantu keluarga Indonesia mewujudkan masa depan yang lebih cerah. Hadir dengan premi yang terjangkau, Asuransi Salam Anugerah Keluarga menawarkan perlindungan keluarga yang komprehensif.
Tidak hanya untuk satu orang, Asuransi Salam Anugerah Keluarga memberikan perlindungan hingga empat anggota keluarga sekaligus, yaitu suami sebagai kepala keluarga, istri dan dua orang anak. Produk ini juga bisa memberikan total santunan asuransi bagi suami-istri sebesar 200%.
Di samping itu, Asuransi Salam Anugerah Keluarga juga memberi kesempatan bagi para peserta untuk bersedekah jariyah dengan wakaf. Asuransi Salam Anugerah Keluarga dihadirkan layaknya keluarga Selalu Menemani, Selamanya Melindungi.
Tidak hanya itu saja. Bagi kamu yang menginginkan kenyamanan lebih, Asuransi Salam Anugerah Keluarga juga dilengkapi dengan perlindungan paket asuransi kesehatan tambahan (rider) Sun Medical Platinum Syariah. Bila kamu menginginkan perlindungan keluarga yang komprehensif dan fleksibel di seluruh dunia, Sun Medical Platinum Syariah dapat menjadi pilihan. Kamu juga bisa mendapatkan limit booster yang dapat meningkatkan batas tahunan keseluruhan hingga 6x sampai dengan Rp 40 miliar, manfaat akomodasi pendamping pasien tanpa batasan umur, serta manfaat perawatan di seluruh wilayah (termasuk di luar wilayah plan yang dipilih).
Dengan semua manfaat dan perlindungan asuransi yang ditawarkannya, sepertinya sudah tidak ada lagi alasan untuk menunda membeli asuransi yang komprehensif dan sanggup melindungi satu keluarga sekaligus. Kamu bisa mendapatkan info lengkapnya dengan klik di sini.
Tips ini merupakan kolaborasi antara Sun Life Indonesia dengan Perencana Keuangan Independen Bareyn Mochaddin