7 Jenis Vaksin Corona Akan Dipakai di Indonesia, Masyarakat Boleh Pilih?

22 Januari 2021 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di gudang vaksin (cold room) milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan di Palembang. Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di gudang vaksin (cold room) milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan di Palembang. Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin telah menetapkan 7 jenis vaksin corona yang akan digunakan untuk vaksinasi di Indonesia. Aturan ini tertuang dalam Keputusan Menkes Nomor HK.01.07/Menkes/12758/2020 yang diteken 28 Desember 2020.
ADVERTISEMENT
Tujuh jenis vaksin tersebut adalah Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax, Pfizer, dan vaksin buatan PT Bio Farma.
Vaksin CoronaVac dari Sinovac saat ini sudah digunakan oleh pemerintah untuk menyuntik kelompok pertama yakni tenaga kesehatan. Presiden Jokowi bahkan menjadi orang pertama yang menerima vaksin Sinovac di Indonesia
Setelah ini, vaksin corona jenis lainnya akan datang secara bertahap ke Indonesia hingga 2022 mendatang.

Akan tetapi, bolehkah masyarakat memilih vaksin corona yang mereka mau?

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. Foto: Kemkes RI
"Saya rasa masyarakat tidak perlu melihat jenis atau merek vaksin yang digunakan," ucap juru bicara vaksinasi dari Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, dalam Live Corona Update bersama kumparan, Jumat (22/1).
Nadia menjelaskan, pemerintah akan terus memastikan 7 jenis vaksin corona yang diberikan ke masyarakat akan memenuhi aspek keamanan dan efektivitasnya terjamin.
ADVERTISEMENT
Vaksinasi juga hanya dapat dilakukan setelah 7 jenis vaksin ini mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari BPOM. Vaksin Sinovac pun sudah mendapatkan izin darurat tersebut.
Vaksinasi tenaga kesehatan di puskesmas. Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
"Kalau kemarin Sinovac, nanti yang akan datang Novavax atau Sinopharm, Pfizer, Astrazeneca akan tetap ada proses kajian BPOM untuk pengeluaran izin darurat. Kita pastikan aman. Dan selanjutnya soal fatwa halal dari MUI juga dilakukan proses yang sama," jelas Nadia.
Vaksinasi saat ini tengah berlangsung terhadap kelompok tenaga medis, lalu dilanjutkan petugas pelayanan publik. Sementara masyarakat umum baru akan disuntikkan vaksin corona pada April mendatang.
Nantinya, setiap orang akan mendapatkan dua dosis vaksin dan jenis vaksin yang diterima pun sama.
Total ada 181,6 juta masyarakat Indonesia yang akan disuntik vaksin corona. Jumlah ini merupakan 70 persen populasi Indonesia untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).
Infografik Mereka yang Tak Bisa Divaksin Corona. Foto: kumparan