7 Pegawai Positif, 1.340 Pengunjung Indogrosir Sleman Daftar Rapid Test Massal

11 Mei 2020 13:45 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapid test dilakukan di pasar simo dan pasar simo gunung usai ditemukan kasus positif COVID-19. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rapid test dilakukan di pasar simo dan pasar simo gunung usai ditemukan kasus positif COVID-19. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Sleman akan menggelar rapid test massal kepada pengunjung Indogrosir di Jalan Magelang, Mlati, Kabupaten Sleman. Sejauh ini, sebanyak 1.340 pengunjung sudah mendaftar untuk mengikuti rapid test.
ADVERTISEMENT
"Sudah 1.340 orang tadi yang mendaftar, itu yang lolos, yang tidak lolos ada 300-an karena tidak memenuhi syarat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, Senin (11/5).
Indogrosir menjadi klaster baru penularan virus corona setelah satu karyawannya positif corona. Bahkan karyawan itu sempat tidak mengaku bekerja di toko grosir tersebut.
Buntutnya, sekitar 344 pekerja harus menjalani rapid test dengan 60 orang di antaranya dinyatakan reaktif.
Dari jumlah tersebut, setelah dilakukan tes swab enam karyawan di antaranya dinyatakan positif. Sehingga hingga hari ini, tujuh karyawan Indogrosir positif virus corona.
"Persiapan fisiknya (untuk rapid) ya ini kita uji coba kita simulasikan gladi bersih hari ini," kata Joko.
Joko menuturkan, rapid test akan digelar di GOR Pangukan, Sleman, selama tiga hari mulai 12 Mei hingga 14 Mei mendatang. Masyarakat yang ikut test adalah mereka yang pernah berbelanja ke Indogrosir dari 19 April sampai 4 Mei.
ADVERTISEMENT
"Iya jadi ini kan sasarannya kalau negatif nanti beberapa hari kemudian tes lagi. Kalau hasilnya reaktif langsung swab," ucap Joko.
Selain itu Joko menuturkan Pemkab Sleman telah menyiapkan Asrama Haji DIY untuk menampung pengunjung Indogrosir yang hasil rapid test menyatakan positif. Mereka akan diisolasi di sana.
"Kita sedang menyiapkan shelter Asrama Haji. Penghuni asrama haji (saat ini) ODP yang tertolak warga nanti akan kita pindah. Dan di sana khusus untuk menangani hasil rapid tes massal. Di sana ada 150-an kamar kapasitasnya," ujarnya.
Joko memprediksi, tidak akan banyak warga yang reaktif dari rapid test tersebut. Sebab, pengunjung berbeda dengan karyawan yang memiliki intensitas kontak erat dengan pasien positif corona pertama.
"Karena pengertian kontak erat. Sesama karyawan kontak erat. Kalau dengan pengunjung hanya sesekali. Saya agak yakin tidak sebesar persentase di (rapid tes) karyawan," tutur Joko.
ADVERTISEMENT
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.