7 Perintah Jenderal Dudung ke Prajurit TNI AD, Salah Satunya Soal Media Sosial

25 Januari 2022 13:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memimpin apel gelar pasukan TNI AD di Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (25/1). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memimpin apel gelar pasukan TNI AD di Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (25/1). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan 7 amanat atau perintah KSAD kepada prajurit TNI AD yang harus dipedomani dan dicamkan untuk ditanamkan kepada seluruh lapisan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pertama, Dudung meminta kepada prajuritnya untuk diimplementasikan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI saat menjalani tugasnya.
“Kalau ini dipegang kalian tidak akan melanggar, kalian tidak akan menyakiti rakyat, kalian tidak akan menakuti rakyat, dan kalian akan dapat menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaan, kalian juga akan menjadi contoh dan mempelopori setiap usaha-usaha yang baik bagi masyarakat,” ujar Dudung saat Apel Gelar Pasukan Jajaran TNI AD di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (25/1).
“Saya berharap TNI AD hadir dan tunjukkan kepercayaan kepada rakyat bahwa kalian saatnya nanti akan tampil dan hanya berpikir dan membela untuk rakyat. Jangan pernah ragu-ragu kalian untuk membela RI, lakukan,” tambahnya.
Kepala staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman maninjau saat apel gelar pasukan TNI AD di Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (25/1). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pada arahan yang kedua, Dudung juga meminta untuk menunjukkan jati diri TNI AD sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional dan tentara profesional.
ADVERTISEMENT
“Kalian berasal dari rakyat, itu harus disadari dan itu harus dicamkan bahwa kalian berasal dari rakyat. Oleh karena apa pun yang kalian lakukan adalah untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan satuan, karena rakyat adalah segala-galanya bagi TNI AD,” tegasnya.
Lebih lanjut, dalam poin ketiga, Ia mengimbau kepada prajurit TNI AD untuk mempertajam kepekaan terhadap perkembangan situasi dan melakukan tindakan proaktif terhadap segala bentuk ancaman, terutama yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut Dudung, saat ini banyak di media sosial dari orang per orang sekarang yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Apel gelar pasukan TNI AD di Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (25/1). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Untuk itu, diharapkan setiap prajuritnya memegang teguh dasar Pancasila dalam menjalankan tugasnya. Dan tidak akan segan menghukum prajuritnya apabila terpapar paham radikalisme.
ADVERTISEMENT
“Pegang teguh Pancasila, saya katakan antisipasi, jangan terkecoh dengan perkembangan di socmed, bahkan jangan coba-coba apabila ada yang kelompok radikal yang masuk di tubuh TNI AD,” jelasnya.
“Saya tidak akan segan-segan untuk menindak secara hukum kepada prajurit yang sudah terpapar kelompok radikal. Bijak kalian dalam menyikapi media sosial terutama yang memberikan pengaruh-pengaruh radikalisme kepada tubuh TNI AD,” tambahnya.
Arahan keempat, Dudung meminta kepada prajuritnya untuk tegakkan kedaulatan dan pertahankan keutuhan NKRI sampai titik darah penghabisan.
Oleh karena itu, Dudung meminta kepada setiap prajuritnya untuk menjadikan kebinekaan sebagai landasan, kesatuan sebagai tiangnya dan atapnya yakni persatuan NKRI.
“Dengan Pancasila, kita masih tegak berdiri. Oleh karenanya jangan coba-coba mengganggu Pancasila, mengganggu persatuan dan kesatuan, dan kalian hadir jangan pernah ragu-ragu,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
“Saya minta kalian harus jadi petarung, jagoan, dan pemberani. Jangan jadi ayam sayur kalau di adu kalah,” jelasnya.
Apel gelar pasukan TNI AD di Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (25/1). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kelima, Dudung memberikan arahan bahwa TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat, apa pun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi.
Saat pandemi COVID-19, Dudung mengajak kepada prajuritnya untuk berusaha sekecil apa pun untuk membantu masyarakat.
“Saya banyak lihat di satuan-satuan berupaya menanam tanaman yang kemudian hasilnya untuk masyarakat, ini hal yang positif dan ini harus dipertahankan. Begitu juga dengan kegiatan TNI AD peduli ini harus dikembangkan kita bantu mereka, kita bantu rakyat sehingga mereka tidak kesulitan adanya TNI AD di tengah-tengah mereka,” ungkapnya.
Dalam arahan yang keenam, Dudung meminta untuk melakukan tindakan-tindakan yang akan berdampak kepada kesejahteraan rakyat agar mampu menumbuhkan kecintaan dan kasih sayang rakyat terhadap TNI AD.
ADVERTISEMENT
Dudung juga mengingatkan kepada prajuritnya bahwa yang lebih penting adalah bagaimana TNI AD begitu cinta kepada rakyat.
“Karena mereka bagian yang tidak bisa kita pisahkan. Apabila terjadi sesuatu, maka TNI dan rakyat akan bahu membahu untuk mengusir kelompok yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Rakyat Indonesia sangat menantikan ketegasan dan kehadiran kita termasuk keberanian kita,” ungkapnya.
“Oleh karenanya disela-sela kesibukan kalian dekati rakyat, cintai rakyat, karena mereka pada akhirnya nanti akan bersama-sama dengan kita,” tambahnya.
Apel gelar pasukan TNI AD di Monumen Nasional, Jakarta, Selasa (25/1). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dudung dalam arahan yang ketujuh, meminta kepada prajurit TNI AD untuk meningkatkan sinergisitas dengan pemerintah, Polri, dan komponen bangsa lainnya dalam rangka mensukseskan program pemerintah.
“Pemerintah saat ini sedang galak-galaknya meningkatkan pembangunan di segala bidang, yang saat ini terasa oleh kita adalah bagaimana pemulihan kesehatan dengan melakukan vaksinasi massal di seluruh elemen, baik anak-anak maupun segala umur,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Oleh karena itu apabila pemerintah daerah meminta bantuan kepada TNI AD jangan pernah ragu-ragu, jangan terlalu lama menunggu perintah, tapi lakukan, cepat bergerak,” pungkasnya.