7 Rumah di Cianjur dan Bandung Barat Rusak Akibat Gempa Banten

2 Agustus 2019 23:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Bumi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Bumi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gempa 6,9 magnitudo --sebelumnya dirilis 7,4 magnitudo-- yang mengguncang Banten, Jakarta, dan sekitarnya, Jumat (2/8) malam, menyebabkan sejumlah bangunan rusak. Hingga pukul 22.10 WIB, BNPB mencatat ada sekitar 7 rumah rusak berat, 3 rusak sedang, dan 5 rusak ringan akibat gempa ini.
ADVERTISEMENT
"Data rumah rusak berat teridentifikasi di wilayah Kabupaten Cianjur dan Bandung Barat," jelas Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, dalam keterangan tertulisnya.
Agus merinci lima rumah rusak berat ada di Desa Neglasari dan satu rumah di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Selain itu, satu rumah rusak berat lain juga terdapat di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat.
"Selain itu kerusakan di kabupaten ini juga terjadi di Kecamatan Cipatat dan Cililin. Satu rumah rusak ringan di Desa Cirawa Mekar Kecamatan Cipatat, sedangkan 4 lainnya di Kecamatan Cililin," imbuh Agus.
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
Sementara itu, dua rumah mengalami rusak ringan dan rusak sedang di Kabupaten Sukabumi.
ADVERTISEMENT
"Rincian kerusakan 1 unit di Desa Jayabakti Kecamatan Cidahu dan 1 lagi di Desa Sukatani, Kecamatan Parakansalak. Kerusakan juga terjadi pada bangunan Majelis Taklim di Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, dengan kategori rusak ringan," terangnya.
Selain itu, BPBD Kota Bogor melaporkan ada satu unit rumah mengalami retak-retak.

Seribu warga mengungsi di Lampung

Berdasarkan pantauan BNPB, sejumlah seribu warga mengungsi di halaman Kantor Gubernur Provinsi Lampung. Sementara 50 warga Kabupaten Lampung Selatan mengungsi di EX Hotel Lima Enam.
Gempa bumi ini dirasakan dengan durasi berbeda di beberapa wilayah. Warga di Kabupaten Pandeglang merasakan getaran 5-10 detik. Warga panik dan keluar rumah, sebagian mereka mengungsi ke dataran yang tinggi.
Sementara, warga di Kabupaten Lampung Selatan merasakan gempa 1-5 detik. Mereka juga panik namun tetap waspada. Sedangkan warga Sukabumi merasakan getaran lebih lama, 15–20 detik.
Anggota Basarnas siaga usai gempa terjadi yang berpusat di Banten. Foto: Dok. Basarnas
Demikian juga dengan warga Kabupaten Cianjur yang juga merasakan getaran sekitar 20 detik. Durasi pendek dirasakan warga Kabupaten Bandung dan Bandung Barat dengan waktu 5–7 detik, sedangkan Kota Bogor 15–25 detik.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, BMKG telah menyatakan bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa ini berakhir pada pukul 21.35 WIB. Gempa magnitudo 6.9 ini terjadi pada pukul 19.03 WIB yang berlokasi 147 km barat daya Sumur, Banten.