7 Teroris Poso Tewas Sepanjang 2021

21 September 2021 17:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Prajurit Koopsgabsus Tricakti TNI berantas teroris MIT Poso. Foto: Puspen TNI
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Prajurit Koopsgabsus Tricakti TNI berantas teroris MIT Poso. Foto: Puspen TNI
ADVERTISEMENT
Satgas Madago Raya terus berupaya menumpas kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) jaringan Poso, Sulawesi Tengah. Kerja sama TNI-Polri berhasil menewaskan 7 DPO sejak awal tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan tersebut merupakan pembuktian kerja sama antara TNI-Polri dalam melumpuhkan 11 DPO teroris Poso. Hal itu juga sekaligus sebagai upaya memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat setelah pada 27 November 2020, terjadi aksi penyerangan dan pembunuhan empat warga di Lemban Tongoa, Sigi, Sulteng.
Panglima TNI juga mengirim Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabsus) TNI untuk menangkap 11 DPO Teroris kelompok Qatar dan kelompok Ali Kalora di pedalaman hutan dan pegunungan Poso. Pasukan Koopsgabsus Tricakti di bawah pimpinan Mayjen TNI Richard T.H Tampubolon, beroperasi secara terkoordinasi dengan Satgas Madago Raya yang mulai efektif bekerja sejak awal Januari 2021.
Dalam manuvernya, Koopsgabsus Tricakti mengandalkan tim kecil dengan daya gempur tinggi serta memiliki daya jelajah tinggi dan sanggup bermanuver di berbagai medan. Bahkan cuaca sangat ekstrem harus dihadapi tim untuk mengejar dan menyergap titik persembunyian 11 DPO Teroris Poso tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kelompok Ali Kalora berhasil dikepung pertama kali oleh Tim Chandraca 5 Koopsgabsus dan Satgas Madago Raya di Hutan Taunca pada 2 Februari 2021, namun kelompok Ali Kalora berhasil meloloskan diri sesaat sebelum tim gabungan TNI/Polri tiba di lokasi,” kata Tim Analis Koopsgabsus di Poso, Kolonel Inf Henri Mahyudi dalam keterangan tertulis, Selasa (21/9).
Satu pucuk senjata api M16 dan bom ditemukan di lokasi tewasnya dua teroris Poso Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, usai kontak tembak di Wilayah Pegunungan Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (18/9). Foto: admin
Saat itu, aparat TNI-Polri juga menyita berbagai perlengkapan milik kelompok Ali Kalora. Perburuan terhadap kelompok Qatar dan kelompok Ali Kalora terus dilakukan secara terkoordinasi oleh semua unsur aparat keamanan yang terlibat di lapangan.
Koopsgabsus Tricakti dan Satgas Madago Raya melalui Tim Chandrasa 2 Koopsgabsus, akhirnya berhasil menyergap dan terlibat kontak tembak dengan kelompok Ali Kalora beserta tiga teroris lainnya di Pegunungan Watumatoto, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir pada 1 Maret 2021.
Aksi Prajurit Koopsgabsus Tricakti TNI berantas teroris MIT Poso. Foto: Puspen TNI
Tim Koopsgabsus berhasil menewaskan 2 teroris Poso dalam penyergapan tersebut, di mana salah satunya adalah Irul alias Khairul yang merupakan menantu Santoso, pimpinan teroris Poso sebelumnya. Satu teroris lainnya yang tewas adalah Alvin alias Samil.
ADVERTISEMENT
Kelompok Ali Kalora sempat memberikan perlawanan dengan membalas tembakan dan melempar bom rakitan serta bom lontong. Saat penyergapan tersebut Ali Kalora tertembak di kakinya, namun ia berhasil melarikan diri bersama Jaka Ramadan dengan cara melompat ke jurang.
Koopsgabsus TNI bersama Satgas Madago Raya kembali dapat menewaskan dua DPO teroris Poso. Keberhasilan itu didapat setelah berhari-hari Tim Tricakti 3 Koopsgabssus TNI menaklukkan medan yang berat dan berhasil mengikuti jejak-jejak pelarian kelompok Qatar di wilayah yang sulit dijangkau, baik melaui darat maupun udara di wilayah perbukitan pedalaman hutan Tokasa, Tanahlanto, Kabupaten Parimo.
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi (tengah) menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers di Mapolres Parigi Moutong di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Minggu (19/9). Foto: Mohamad Hamzah/ANTARA FOTO
Teroris Qatar dan Rukli tewas di tempat dalam operasi senyap yang berlangsung pada Minggu dinihari sekitar pukul 03.00 WITA, Minggu (11/7). Qatar yang dikenal sadis adalah eksekutor utama teroris Poso.
ADVERTISEMENT
Qatar biasa dipanggil Amir atau pimpinan dalam jaringan kelompok teroris Poso tersebut. Hal ini terungkap dalam sejumlah dokumen yang berhasil dibongkar dan dianalisa Tim Analis Koopsgabsus.
Selama ini, Qatar dan Ali Kalora berpisah karena ada ketidakcocokkan dan ada pertentangan di antara mereka. Kemudian, tim gabungan Satgas Madago Raya berhasil menyergap dan menembak mati teroris bernama Abu Alim enam hari pascapenyergapan Tokasa pada Sabtu (17/7).
Aksi Prajurit Koopsgabsus Tricakti TNI berantas teroris MIT Poso. Foto: Puspen TNI
Abu Alim sempat melarikan diri dari sergapan Tim Tricakti 3 dengan cara loncat ke lembah. Ia memanfaatkan cuaca gelap dan hutan lebat di daerah Batutiga, Torue, Parimo.
Melalui operasi yang terintegrasi secara terus menerus, pasukan TNI-Polri Satgas Madago Raya yakni Tim Sogili kembali berhasil menewaskan 2 teroris Poso di Perkebunan dekat dengan perkampungan Dusun Astina, Balinggi, Parimo, pada Sabtu (18/9). Hasil identifikasi korban tewas adalah Ali Kalora dan Jaka Ramadan.
Sejumlah personel Polri dan TNI yang tergabung dalam Satgas Madago Raya melakukan patroli di pegunungan Manggalapi, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (16/8/2021). Foto: Rangga Musabar/ANTARA FOTO
Dengan demikian, operasi perburuan yang digelar Satgas gabungan TNI-Polri telah berhasil melumpuhkan 7 orang DPO Teroris MIT Poso, termasuk tokohnya yakni Qatar dan Ali Kalora dalam periode Januari hingga pertengahan September 2021.
ADVERTISEMENT
Di kesempatan ini, Pangkoopsgabsus Tricakti Mayjen TNI Richard T.H Tampubolon berharap pihaknya bisa menangkap DPO teroris lainnya.
“Mohon doa dan dukungan untuk semua prajurit yang terus agresif dan bekerja keras di lapangan, agar segera dapat menumpas sisa empat DPO teroris lainnya,” ucap Pangkoopsgabsus Tricakti Mayjen TNI Richard T.H Tampubolon.
“Sehingga upaya pengejaran yang dilakukan bersama-sama antara TNI dan Polri bisa berjalan lancar untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat,” tambahnya.
Aksi Prajurit Koopsgabsus Tricakti TNI berantas teroris MIT Poso. Foto: Puspen TNI