75 Tahun Peringatan Bom Hiroshima Dirayakan Secara Sederhana dan Terbatas

6 Agustus 2020 10:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memakai masker meletakkan karangan bunga untuk para korban bom atom 1945, di Peace Memorial Park di Hiroshima, Jepang. Foto: Kyodo/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memakai masker meletakkan karangan bunga untuk para korban bom atom 1945, di Peace Memorial Park di Hiroshima, Jepang. Foto: Kyodo/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Lonceng berbunyi di kota Hiroshima, Jepang pada Kamis (6/8). Bunyi lonceng menandai peringatan 75 tahun pengeboman Hiroshima dan Nagasaki.
ADVERTISEMENT
Karena dunia masih terkepung pandemi virus corona, peringatan digelar dengan upacara sederhana dan terbatas.
Biasanya setiap tahun ribuan orang memadati Peace Memorial Park di Hiroshima. Mereka datang untuk berdoa, bernyanyi, dan meletakkan burung bangau kertas sebagai simbol perdamaian.
Namun tahun ini, perayaan dibatasi hanya untuk para penyintas dan keluarga mereka.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memanjatkan doa hening untuk para korban bom atom 1945, di Peace Memorial Park di Hiroshima, Jepang. Foto: Kyodo/via REUTERS
Perdana Menteri Shinzo Abe dan Wali Kota Horoshima Kazumi Matsui yang hadir dalam peringatan menyampaikan bahwa 75 tahun pengeboman ini menjadi momen yang penting.
"Pada 6 Agustus 1945, satu bom atom menghancurkan kota kami. Rumor pada waktu itu mengatakan bahwa tidak ada yang bisa tumbuh di sini selama 75 tahun," kata Kazumi Matsui seperti dikutip dari Reuters.
"Namun, Hiroshima pulih, menjadi simbol perdamaian," lanjutnya.
Upacara peringatan bom atom 1945, di Peace Memorial Park di Hiroshima, Jepang. Foto: Kyodo/via REUTERS
6 Agustus 1945 merupakan hari yang tak bisa dilupakan dunia. Pesawat pembom AS menjatuhkan bom uranium di atas kota Hiroshima, menewaskan sekitar 140 ribu orang dari total populasi sebanyak 350 ribu orang.
ADVERTISEMENT
Tiga hari setelahnya, bom kembali jatuh di Nagasaki yang menewaskan lebih dari 75 ribu orang. Pengeboman tersebut membuat Jepang mengaku menyerah enam hari kemudian. Menyerahnya Jepang mengakhiri Perang Dunia Kedua.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)