76 Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Aceh Akan Diserahkan ke UNHCR
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Setelah terombang-ambing beberapa hari di tengah laut, kini para manusia perahu itu sudah ditampung sementara oleh pemerintah setempat untuk menempati beberapa gedung agar mereka bisa tidur dan beristirahat meski hanya beralaskan terpal seadanya.
Di gedung SKB, para pengungsi Rohingya dipisahkan antara lelaki dan perempuan. Sejak Sabtu (21/4) pagi mereka sudah bergegas mandi secara bergiliran. Selanjutnya para relawan yang berada di lokasi mengarahkan mereka untuk sarapan dengan menu mie dan ikan sarden.
"Pagi ini, hanya menyiapkan sarapan dengan ikan sarden dan mie. Ada juga beberapa bungkus nasi bantuan warga," ujar Zulfikar, koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Bireuen di lokasi.
Untuk sementara mereka hanya mampu menyiapkan makanan seadanya atas bantuan dapur umum dari Dinas Sosial Bireuen. Zulfikar mengatakan, saat ini pihaknya sedang menunggu instruksi selanjutnya keberadaan para warga Ronghiya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Masih menunggu bagaimana penanganan selanjutnya. Kita belum tahu mereka sampai kapan di sini. Infonya, diperkirakan tiga sampai empat hari," ucapnya.
Salah seorang warga Rohingya Muhammad Rifai (42) menceritakan kronologi pelarian mereka hingga ke Aceh disebabkan di negera mereka saat ini sedang terjadi peperangan sehingga banyak warga yang mengungsi ke berbagai negara untuk melarikan diri.
"Kita pergi karena di negara kami sedang perang panas. Sehingga banyak saudara yang lari mengungsi ke negara lain. Membuat kami harus pergi karena tidak mungkin melawan rezim militer yang menggunakan senjata," ucapnya.
Belum ada yang tahu nasib ke-76 orang pengungsi Rohingya tersebut. Namun sebelum ini lima orang pengungsi Rohingya juga ditemukan terkatung-katung di pantai timur Aceh. Usai diamankan petugas Pangkalan TNI AL (Lanal) Lhokseumawe, kelimanya akan diserahkan ke penampungan Imigrasi di Medan, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Mereka akan diserahkan ke United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi untuk ditampung dan diberi bantuan.