77 Anggota Geng Motor Makassar Sujud ke Ortu setelah Ditangkap saat Pesta Miras
PerbesarADVERTISEMENT
Sebanyak 77 anggota geng motor di Kota Makassar, Sulsel, yang ditangkap saat berpesta minuman beralkohol, minta maaf dan bersujud kepada orang tuanya masing-masing. Mereka berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
ADVERTISEMENT
Aksi sujud massal ini berlangsung di Markas Polrestabes Makassar, Jalan Ahmad Yani, Kota Makassar, Senin (17/10). Kegiatan ini merupakan rangkaian pengembalian para pelaku kepada orang tuanya untuk dibina. Mereka dibebaskan polisi lewat kebijakan restorative justice.
Para pelaku diminta untuk minta maaf ke orang tuanya masing-masing yang sengaja dihadirkan polisi. Mereka pun sungkem atau bersujud ke kaki orang tuanya.
Orang tua mereka tak kuasa menahan air mata sehingga isak tangis pun pecah. Namun, ada juga orang tua yang meluapkan kekesalan kepada anaknya.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah perbuatan melanggar hukum, namun kita pun memberikan kesempatan kepada anak-anak kita untuk memperbaiki perbuatannya," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budi Haryanto di lokasi, Senin (17/10).
Menurut Budi, perbuatan dari pelaku yang masih terbilang anak di bawah umur ini tak lepas dari tanggung jawab bersama. Baik dari kepolisian, pemerintah setempat, dan orang tuanya. Sehingga, pelibatan berbagai unsur ini dapat membuat para pelaku tidak lagi mengulangi perbuatannya.
"Kita harapkan, setelah kita kembalikan dan sadarkan ini, mereka akan kembali menjadi masyarakat yang baik dan berguna. Itu harapan kegiatan kita," ungkap Budi.
Usia Geng Motor 15-21 Tahun
Puluhan orang yang mayoritas remaja itu dijaring polisi karena kedapatan pesta minuman keras pada Sabtu (15/10) malam di Jalan Kanal Pasar Pabaeng-baeng, Kota Makassar. Mereka berusia 15 hingga 21 tahun. Sebanyak 21 orang tercatat sebagai pelajar.
ADVERTISEMENT
"Kita sama-sama ketahui, jikalau kondisi mabuk pasti mereka tidak sadar. Ini bisa menimbulkan atau berpotensi membuat kejahatan. Kita pun cegah itu," beber Budi.
Meski dikembalikan ke ortu, Budi tetap mewanti-wanti mereka apabila kembali melakukan perbuatan melawan hukum maka tidak ada ampun bagi mereka.
"Apabila mereka setelah ini mengulangi lagi perbuatannya, maka akan dilakukan penegakan hukum. Karena kita sudah berikan kesempatan," tegas Budi.