8 Target Pemerintah Lawan Corona, Salah Satunya Ingin Cegah Dokter Gugur Lagi

20 September 2020 21:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas ambulans yang mengenakan pakaian hazmat, tiba di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis (5/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas ambulans yang mengenakan pakaian hazmat, tiba di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis (5/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona yang terus melonjak membuat semua sektor merugi. Pemerintah menjamin berupaya untuk mengurangi beban rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada 8 target pemerintah yang ditekankan juru bicara Satgas Corona, Prof Wiku Adisasmito. Dua poin awal adalah menekan kasus dan melindungi orang-orang yang rentan.
"Kami ingin menekan kasus, hati-hati dengan orang lanjut usia dan penyakit penyerta," ujar Wiku dalam Webinar Nasional Seri 2 KSDI: Strategi Menurunkan COVID-19, Menaikkan Ekonomi, Minggu (20/9).
Target ketiga adalah meningkatkan kapasitas testing dan pelacakan kasus. Khususnya di daerah-daerah yang memiliki jumlah kasus besar.
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
"Lalu selanjutnya, targetted, selanjutnya, ada pendidikan epidemiologi," tuturnya.
Selain itu, Wiku menargetkan pemerintah bisa menambah pasokan reagen PCR dan Alat Pelindung Diri (APD) tenaga kesehatan. Wiku mengaku tak ingin ada dokter kembali gugur di tengah pandemi corona, setelah 117 dokter meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Supaya jangan sampai terjadi lagi dokter-dokter makin banyak yang meninggal seperti di awal dulu. Ini berarti kan memang kasusnya lagi banyak, tertekan, jadi tidak bisa fasilitas kesehatan ditekan seperti ini," tutur Wiku.
"Maka utamanya adalah masyarakat, modal kita adalah masyarakat untuk mengubah perilaku, karena kalau tidak, kita tidak akan mampu untuk itu (menekan kasus)," sambungnya.
Terakhir adalah interoperabilitas, atau kemampuan untuk memiliki sistem informasi yang terhubung dengan sistem lainnya.
"Agar kita bisa interoperabilitaskan sistem nasional, baik kesehatan maupun ekonomi, maka kita tahu mana yang harus kita tangani," ungkapnya.
Paparan Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. Istimewa