803 Apoteker dan 492 Tenaga Laboratorium di Indonesia Terpapar Corona
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kami dari apoteker Indonesia saat ini memang sedang melakukan updating data, sampai saat ini kurang lebih ada sekitar 800-an sekian yang terpapar, kemudian ada di antaranya yang memang sudah sembuh, mengikuti isolasi mandiri, namun ada juga korban yang meninggal," ujar Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Prof. Kerry Lestari Dandan, dalam Talkshow 'Benteng Terakhir Penanganan COVID-19' di Graha BNPB, Selasa (22/9).
Dari data IAI yang ditampilkan, masih ada 723 apoteker yang menjalani isolasi mandiri. Sebanyak 640 orang sudah sembuh, 283 melakukan kontak erat, dan 6 lainnya meninggal dunia.
Kerry memastikan pihaknya terus mensosialisasikan SOP pelayanan apoteker di masa pandemi. Sebab, sebagai profesi pelayanan kefarmasian, apoteker melakukan kontak langsung dengan masyarakat, baik itu di apotek, RS, maupun Puskesmas.
ADVERTISEMENT
"Namun tentu saja ini semua merupakan salah satu pengabdian profesi yang dilakukan, apapun yang terjadi, apoteker harus tetap bersama dengan masyarakat, terutama dalam penanganan obat yang rasional dan memang punya manfaat dan aman untuk masyarakat," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia, N.S. Widodo, juga merinci data tenaga laboratorium yang terjangkit COVID-19. Hingga saat ini, dari data 34 provinsi, sudah ada 492 tenaga lab yang terpapar.
"Sebagian besar sudah sembuh, dan yang gugur ada 4 orang, yaitu dari DKI, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Provinsi Aceh," tutur Widodo.
Widodo menekankan, tenaga ahli laboratorium medik atau ATRM merupakan tenaga kesehatan yang mengambil sampel swab masyarakat. Akibat kontak langsung itulah, risiko yang sangat tinggi kerap terjadi.
ADVERTISEMENT
"Kami menyadari bahwa seluruh anggota kami yang tersebar setiap hari selalu mengalami kelelahan fisik, dan itulah yang kami semangati terus agar mereka berjuang demi kemanusiaan dengan penuh rasa keikhlasan," tuturnya.
Untuk mencegah terjadinya penularan corona di tenaga kesehatan, Satgas COVID-19 akan memfasilitasi pemeriksaan PCR untuk seluruh tenaga kesehatan. Untuk sementara, pemeriksaan rutin akan mulai dilakukan di Jabodetabek.