88.987 Jemaah Haji Gelombang 1 Sudah di Tanah Suci: Mayoritas Ibu Rumah Tangga

27 Mei 2024 15:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji mengunjungi Raudah Makam Nabi Muhammad di Masjid Nabawi menggunakan tasreh, Sabtu (18/5/2024). Foto: Dok. MCH 2024
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji mengunjungi Raudah Makam Nabi Muhammad di Masjid Nabawi menggunakan tasreh, Sabtu (18/5/2024). Foto: Dok. MCH 2024
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kedatangan gelombang pertama jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi, telah selesai. Dalam tahap ini, jemaah terbang dari embarkasi di Tanah Air menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
ADVERTISEMENT
Fase gelombang pertama jemaah haji RI berlangsung dari 12 hingga 24 Mei 2024. Total ada sebanyak 88.987 jemaah yang sudah mulai rangkaian hajinya.
Kloter pertama Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG-01) sebagai pembuka kedatangan di Madinah dan ditutup dengan kloter ke-42 Embarkasi Solo (SOC-42).
Jika dilihat dari embarkasi, jemaah haji RI paling banyak datang dari wilayah Surabaya, bukan lansia mencapai 13.491 dan lansia sebanyak 3.334 orang. Kemudian, disusul dengan jemaah dari Solo dengan jemaah bukan lansia mencapai 10.812 dan lansia sebanyak 4.095 orang.
Jumlahnya mencapai 229 kloter pada gelombang pertama ini. Dari 88.987 jemaah haji, terdapat 14 jemaah haji yang telah wafat.

Profil Jemaah Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia

ADVERTISEMENT
Jemaah haji Indonesia pada gelombang pertama 55,30 persen didominasi oleh perempuan atau mencapai 49.177 orang. Sementara, jemaah laki-laki mencapai 44,7 persen atau sama dengan 39.810 orang.
Berdasarkan usianya, jemaah haji paling banyak berada di usia 50 sampai 59 tahun dengan total sebanyak 29.779 orang. Kemudian, disusul dengan mereka yang berumur 60 sampai 69 tahun yang banyaknya mencapai 23.990 orang.
Usia tertua jemaah tahun ini tercatat berumur 110 tahun. ia adalah Hardjo Mislan, jemaah haji asal Ponorogo, Jawa Timur. Mbah Hardjo tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Kamis, 16 Mei 2024, pukul 15.20 waktu setempat. Dia bersama dengan rombongan kloter 19 Surabaya (SUB).
Senyum bahagia terlihat dari wajahnya saat tiba di bandara dengan menggunakan kursi roda. Kedatangan Mbah Hardjo disambut gembira petugas. Mereka juga memberikan bunga dan ramai-ramai mengajak foto bersama.
ADVERTISEMENT
Bahkan petugas-petugas perempuan bercadar, yang biasanya 'galak' saat menertibkan jemaah, juga ikut foto bareng Mbah Hardjo.
Jemaah haji tertua asal Ponorogo, Hardjo Mislan (110) tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Kamis (16/5/2024) Foto: MCH 2024
Mbah Hardjo sebenarnya dalam kondisi sehat, namun dikhawatirkan kelelahan, petugas berinisiatif untuk membantu Mba Hardjo dengan kursi roda.
"Umur 110 tahun. Alhamdulilah sehat, kaki tidak sakit. Perut juga tidak sakit," ucap Mbah Hardjo.
Dia mengaku senang bisa selamat sampai ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Mbah Hardjo pergi haji tak sendiri. Dia didampingi oleh tiga anggota keluarganya yakni anaknya Sirmad, menantu dan besannya.
Mbah Hardjo bercerita, pada tahun 2019 dia meminta anaknya untuk mendaftarkan dirinya haji. Setelah menunggu hingga 5 tahun, kakek kelahiran 1913 itu akhirnya bisa berhaji.
"Sudah sampai Arab merasa senang. Istri sudah meninggal lama. Yang mendaftarkan anak, sesuai keinginan saya," katanya.
ADVERTISEMENT

Latar Belakang Pendidikan hingga Pekerjaan Jemaah

Ternyata jemaah haji pada gelombang pertama paling banyak merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD) yang mencapai 26.025 orang. Di urutan kedua, 22.541 jemaah merupakan mereka yang memiliki latar belakang pendidikan terakhir adalah SLTA atau setara dengan SMA.
Kemudian, jemaah yang memiliki gelar S1 sebanyak capai 21.593 orang. Lalu, disusul dengan jemaah yang miliki latar belakang pendidikan terakhir SLTP atau setara SMP mencapai 10.126.
Jemaah haji paling banyak bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) mencapai 23.884 jemaah. Disusul dengan mereka yang bekerja sebagai pegawai swasta capai 19.012 jemaah.
PNS menempati posisi ke-3 sebagai pekerjaan yang paling banyak dimiliki jemaah haji Indonesia dengan angka mencapai 18.420 orang dan jemaah yang bekerja sebagai peta terdapat 10.995 orang.
ADVERTISEMENT