news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Belum Ada yang Divaksin Corona

4 Maret 2021 17:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta mengikuti tradisi Lampah Budaya Mubeng Beteng di Keraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, Selasa (11/9) malam. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp/18.
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta mengikuti tradisi Lampah Budaya Mubeng Beteng di Keraton Yogyakarta, DI Yogyakarta, Selasa (11/9) malam. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp/18.
ADVERTISEMENT
Abdi dalem di Keraton Yogyakarta belum menerima vaksinasi COVID-19. Padahal dalam vaksinasi tahap kedua ini menyasar para pelayan publik hingga lansia.
ADVERTISEMENT
Wakil Penghageng Parentah Hageng Keraton Ngayogakarta Hadiningrat, KPH Yudahadiningrat atau akrab disapa Romo Nur mengatakan, sejauh ini belum ada pihak yang menghubungi keraton terkait vaksinasi.
"Belum ada (divaksin). Ya kalau abdi dalem terima kasih sekali kalau ada yang memberikan vaksin untuk seluruh abdi dalem. Pasti mereka siap. Tapi kok belum ada sampai hari ini menghubungi ke Keraton," kata Romo Nur, Kamis (4/3).
Dia menuturkan, baik abdi dalem lansia dan yang mengurusi pariwisata belum ada yang terdaftar vaksinasi. Harapannya vaksinasi di Keraton Yogyakarta bisa segera diadakan.
"Belum, abdi dalem yang mengurusi pariwisata pun belum," katanya.
"Sangat diharapkan abdi dalem kraton mendapatkan vaksinasi," ujarnya.
Suasana sepi di Keraton Yogyakarta, Senin (27/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Keraton Yogyakarta masih tetap buka tetapi dengan protokol kesehatan ketat. Wisatawan rombongan juga tidak diperbolehkan masuk.
ADVERTISEMENT
"Jadi paling tidak melayani yang naik bus kecil, yang hanya muat 10 orang, monggo. Tapi kalau rombongan pakai bus 40 orang lebih dari itu, Keraton tidak melayani," ujarnya.
Abdi dalem dan kerabat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Solo membawa gamelan sekaten Kiai Guntur Madu dan kiai Guntur Sari saat kirab menuju Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/11/18) Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Sementara terkait kegiatan lainnya seperti tradisi juga dibatasi. Beberapa kegiatan yang mengundang kerumunan juga ditiadakan.
"Banyak acara-acara Keraton yang tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Misalnya, pengetan grebeg pakai gunungan dirayah di masjid, sudah enggak ada sekarang karena itu kerumunan. Diganti, tetapi hanya diganti di dalam keraton dan hanya untuk para abdi dalem sangat terbatas. Tidak untuk masyarakat umum laga," tutup dia.