Acara Pernikahan di Semarang Jadi Klaster Baru Corona karena Abaikan SOP

20 Juni 2020 21:39 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pernikahan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pernikahan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu klaster baru penularan corona di Kota Semarang yakni klaster acara pernikahan. Hal itu, terjadi karena acara tersebut berlangsung tidak seduai standar Opperasional prosedur (SOP) kesehatan.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat menggelar jumpa pers di kantornya, Sabtu (20/6). Hendi tak menjelaskan detail di mana tepatnya klaster tersebut.
“Ada pernikahan tidak sesuai SOP kesehatan, karena lebih dari 30 orang,” kata pria yang akrab disapa Hendi itu.
Usai acara pernikahan tersebut, selang beberapa hari setelahnya muncul kabar ibu dari salah satu mempelai pengantin tersebut meninggal dunia. Sedangkan, sang ayah positif COVID-19.
“Kemudian muncul kabar ibu manten meninggal, bapak manten sakit keras, kritis positif COVID-19, anaknya atau adiknya manten meninggal, maka kita lakukan tracing,” kata Hendi.
Dari tracing itu, kata Hendi, pihaknya menemukan fakta takmir masjid tempat diselenggarakan acara pernikahan tersebut, ternyata beberapa di antaranya positif COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Ternyata takmir di masjid dari 9 ada 5 positif, tracing ke keluarganya ada yang positif," jelas Hendi.
Dari temuan ini, Hendi menegaskan pada warganya betapa pentingnya mematuhi protokol kesehatan. Menurut Hendi, meski ada pelonggaran pada Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) masyarakat wajib disiplin protokol kesehatan.
“Maka saya ajak ke seluruh warga Kota Semarang, ayo bareng-bareng, apa susahnya pakai masker, kalau tidak punya boleh minta, ini bukan untuk menyelamatkan diri sendiri tapi juga keluarga,” katanya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.