Aceh Kembali Dilanda Musim Kemarau

4 Juni 2018 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolam wisata di Aceh Besar kering karena kemarau (Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa)
zoom-in-whitePerbesar
Kolam wisata di Aceh Besar kering karena kemarau (Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa)
ADVERTISEMENT
Aceh kembali dilanda musim kemarau, suhu udara maksimum telah mencapai 35 derajat Celcius. Keadaan itu membuat udara terasa menyengat saat memasuki siang hari.
ADVERTISEMENT
Kasi Data dan Informasi BMKG Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Zakaria Ahmad mengatakan, musim kemarau mulai terjadi pada pekan ini dengan berkurangnya curah hujan.
“Aceh dalam musim kemarau, maka dapat kita lihat curah hujan di sebagian wilayah sudah mulai berkurang dan suhu udara semakin meningkat. Seperti Sabtu (2/6) kemarin tercatat suhu udara maksimum mencapai 35 derajat Celsius untuk Kota Banda Aceh dan sekitarnya,” kata Zakaria saat dihubungi kumparan, Senin (4/6).
Musim kemarau di Aceh  (Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
zoom-in-whitePerbesar
Musim kemarau di Aceh (Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Zakaria menjelaskan, selain peningkatan suhu udara, kemarau di Aceh juga menyebabkan kecepatan angin dan tinggi gelombang laut meningkat. Kecepatan angin yang tinggi bahkan memungkinkan patahnya dahan pohon.
BMKG Aceh mengimbau agar masyarakat berhati-hati dengan api kompor atau saat membakar sampah, sehingga tidak terjadi kebakaran rumah atau harta benda lainnya.
ADVERTISEMENT
“Kepada masyarakat yang ingin membuka lahan perkebunan agar tidak membakar hutan,” sebutnya.
Sebagian wilayah Aceh telah dilanda musim kemarau sejak Maret lalu karena Aceh memiliki tiga tipe daerah musim. Ada yang disebut tipe Zom (Zona Musim), ada juga yang disebut Equatorial Zom, dan daerah tipe Non-Zom. Zom sendiri adalah daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan periode musim hujan.