Ada 10 Desa di Bali Terbebas dari Virus Corona Selama Pandemi

9 November 2020 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada 10 desa di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, terbebas dari penyakit COVID-19 sejak virus corona merebak Maret 2020 lalu di Pulau Dewata.
ADVERTISEMENT
Adapun 10 desa tersebut adalah Desa Banua, Batur Utara, Bayung Cerik, Belandingan, Binyan, GunungBau, Katung, Kutuh, Lembean, dan Mengani.
"Ada 10 desa terbebas dari COVID-19 hingga saat ini," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa, Senin (9/11).
Menurut dia, desa ini bersih dari virus corona karena menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Yakni warga displin memakai masker, menghindari keramaian, menunda seluruh kegiatan agama termasuk Upacara Ngaben. Upacara Ngaben di Kecamatan Kintamani ditunda hingga tahun 2021 mendatang.
Selain itu, warga juga membatasi interaksi dan komunikasi dengan warga luar desa, mendirikan pos penjagaan di perbatasan untuk memeriksa kepentingan warga keluar-masuk desa. Para perantau diimbau tak pulang kampung selama corona masih merebak.
ADVERTISEMENT
"Juga cenderung dari 10 desa tersebut terisolasi dari interaksi dan geografi. Agak jauh (dari kota). Rata-rata desa terletak di kawasan pegunungan. 80 persen penduduknya bermata pencaharian sebagai petani," kata dia.
Ada 72 desa dan kelurahan di Kabupaten Bangli. Memang desa-desa yang bertetangga dengan 10 desa tersebut tercatat ada kasus virus corona. Menurut Dirgayusa, kasus desa tetangga tersebut tidak tinggi dan tidak menimbulkan klaster.
Dirga mengaku di 10 desa ini belum pernah dirapid test atau swab metode PCR mendeteksi virus corona. Sebab, sesuai aturan rapid/swab test dilakukan jika corona terdeteksi dan penelusuran kontak.
"Karena sesuai SOP di setiap kasus baru bisa dilaksanakan tracing, tapi kalau untuk massal tidak ada. Tidak ada kegiatan rapid, di pasar juga enggak ada, memang interaksi di desa ini memang sedikit. Jadi saya melihat ini cenderung pada taat pada prokes," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Dia berharap desa lain bisa belajar dari 10 desa tersebut mencegah dan memutus penularan virus corona.
"Melihat dari data yang ada, 10 desa ini, saya berharap desa lain, pertama, yang sudah pernah ada kasus meningkatkan kewaspadaan, melakukan prokes dengan ketat, kendalikan keramaian utama dan menggunakan masker. Apabila ada interaksi hindari kontak," kata dia.
Berkebalikan dengan Bangli, di Kota Denpasar tidak ada desa yang terbebas dari virus corona. Ada 43 desa dan kelurahan di Ibu Kota Provinsi Bali tersebut.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan, kasus penularan corona di Kota Denpasar cenderung banyak karena mobilitas warga tinggi dan padat penduduk.
Dari 43 desa tersebut hanya ada 1 desa yang nihil kasus selama tiga bulan terakhir. Yakni, Desa Serangan.
ADVERTISEMENT
"Karena di sana heterogenitas. masyarakat rendah. Aktivitasnya juga kebanyakan di laut atau nelayan. Kemudian kedisiplinan masyarakat di sana menerapkan prokes sudah tinggi," kata dia.
Saat ini, ada 12.181 orang dinyatakan positif virus corona, 399 orang meninggal, 11.157 sembuh dan 625 orang dirawat terpapar virus corona di Bali.