Ada 13 Wamen dan 12 Stafsus Jokowi, Moeldoko Bicara Teori Efektivitas

22 November 2019 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko, S.I.P. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko, S.I.P. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengangkatan 12 stafsus yang 7 di antaranya milenial, menambah daftar para pembantu kabinet Jokowi-Ma'ruf, setelah lebih dulu ada 13 wakil menteri (wamendikbud belum diangkat -red).
ADVERTISEMENT
DPP PKS bahkan mengkritik pengangkatan stafsus pada Kamis (21/11) yang tak disertai penjelasan tugas. Pasalnya, sudah ada Kantor Staf Kepresidenan (KSP) yang juga membantu kerja Presiden.
Merespons itu, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menyebut komposisi yang besar di lingkungan presiden berbanding lurus dengan efektifitas kerja kabinet.
"Ada teori efektivitas ya, teori efisiensi. Jadi walaupun, umpamanya kita begini, kita ngeluarin 1.000 tapi hasilnya sedikit, kita mendingan keluarin 2.000 tapi hasilnya banyak. Pilih yang mana? kan begitu," ucap Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11).
Menurut Moeldoko, Jokowi perlu waktu cepat untuk mencapai target-target yang sudah ditetapkan. Nah, kecepatan itu ditentukan oleh banyak orang yang terlibat dalam pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Mantan Panglima TNI itu bahkan mengklaim sudah ada hitungan soal hubungan jumlah orang yang dibutuhkan dengan target yang akan dicapai. Dia membantah keberadaan wamen dan stafsus juga atas dasar hitungan politik.
"Untuk itu supaya dipahami secara baik bahwa tidak ada upaya akomodatif atas desakan politik, tidak. Tapi sungguh-sungguh ingin pencapaian atas apa yang sudah digariskan Presiden," pungkas Moeldoko.