Ada 28 Gangguan Penerbangan akibat Balon Udara dalam 3 Hari

28 Juni 2017 9:37 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balon udara (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balon udara (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia telah menerbitkan Notice To Airman (NOTAM) untuk penerbangan wilayah Jawa Tengah sejak Senin (26/6). NOTAM itu terkait adanya pelepasan balon di daerah Jawa Tengah yang dinilai membahayakan penerbangan.
ADVERTISEMENT
"NOTAM berlaku sampai tanggal 7 Juli 2017," kata Direktur Utama AirNav, Bambang Tjahjono, saat dikonfirmasi kumparan (kumparan.com), Rabu (28/6).
Selama kurun waktu 25-27 Juni 2017, tercatat sudah ada 28 laporan gangguan penerbangan diakibatkan adanya balon tersebut. Laporan itu mayoritas di wilayah udara Jawa Tengah dengan ketinggian 3 ribu hingga 40 ribu kaki.
Pada hari Selasa kemarin, tercatat ada 8 laporan gangguan balon. Berikut penerbangan yang dilaporkan mengalami gangguan itu.
1. GIA 411 DPS-CGK, balon di atas Surabaya ketinggian 38000 kaki
2. Helikopter Kediri-Solo, ada 10 Balon di atas Ponorogo ketinggian 3000 kaki
3. QG964 CGK-SRG, balon di atas Majalengka ketinggian 15.000 kaki
4. QG080 JOG-PLM, ada 2 balon di Jogja ketinggian 17.200 kaki dan di cilacap ketinggian 25.000 kaki
ADVERTISEMENT
5. GIA617 CGK-UPG, ada 2 balon di Semarang ketinggian 30.000 kaki dan 40.000 kaki
6. LNI971, balon di Semarang ketinggian 40.000 kaki
7. GIA408 CGK-DPS, balon di Semarang ketinggian 36.000 kaki
8. CTV964 CGK-SRG, ada 5 balon di atas Cirebon ketinggian 15.000 kaki
Sebelumnya Ketua Ikatan Pilot Indonesia, Capt. Bambang Adisurya, mengatakan pelepasan balon ke udara bisa membahyakan penerbangan. Menurut Bambang, adanya pelepasan balon ini setiap tahun terus berulang. Ia berharap seluruh pihak yang berkepentingan dapat duduk bersama untuk membahas mengenai hal tersebut.