Ada Demo di KPU dan Bawaslu 9 Mei, 11 Ribu Polisi Disiagakan

8 Mei 2019 16:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia. Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan
ADVERTISEMENT
Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (Gerak) akan menggelar aksi unjuk rasa di KPU dan Bawaslu, Kamis (9/5). Untuk mengamankan aksi yang diinisiatori oleh caleg PAN Eggi Sudjana itu, Polda Metro Jaya akan menurunkan 11 ribu personel gabungan.
ADVERTISEMENT
“Ya sudah kita terima surat pemberitahuannya. Kita siapkan 11 ribu personel,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, Rabu (8/5).
Namun, Argo tidak merinci berapa jumlah estimasi massa yang akan turun dalam aksi itu. “Masih kita cek jumlah massa yang hadir,” ucap Argo.
Polisi berbaris saat gelar pasukan. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Sementara itu, dikonfirmasi secara terpisah, Eggi Sudjana membenarkan akan melakukan aksi di KPU dan Bawaslu. Ia bergerak bersama mantan Kepala Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen yang juga menjadi inisiator aksi besok.
“Kita kumpul dulu di Lapangan Banteng pukul 13.00 WIB, di Lapangan Banteng dulu. Aksinya berbarengan. Jadi ada yang ke KPU dan (ada yang ke) Bawaslu,” ungkap Eggi.
Eggi Sudjana saat hendak diperiksa di Polda Metro Jaya, Jumat (26/4). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Aksi tersebut menuntut agar KPU mendiskualifikasi paslon nomor urut 01 Jokowi - Ma’ruf Amin karena diduga curang dalam Pilpres 2019. Menurut Eggi, kecurangan tersebut sudah terstruktur, sistematis, dan masif.
ADVERTISEMENT
“Misalnya nih pasal 463 itu mengharuskan KPU mendiskualifikasi kalau ada capres yang melakukan kecurangan. Sampai hari ini kan enggak, dihitung terus. Kedua, pasal 532 UU nomor 7 tahun 2017, itu dipidana setidaknya 4 tahun bagi yang mengubah atau mengganti angka-angka dalam komputer itu,” jelas Eggi.
"Kan itu banyak terjadi, kok polisi enggak proses, malah yang dipersoalkan unjuk rasa itu (di depan KPU dan Bawaslu besok," imbuhnya.
Massa aksi lawan pemilu curang di depan Gedung Bawaslu, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Meski demikian, Eggi tidak mengungkapkan berapa jumlah massa yang akan berdemo. Yang jelas, ia mempersilakan masyarakat yang memiliki tujuan dan tuntutan yang sama untuk bergabung.
Meski begitu, Eggi mengatakan, aksi besok merupakan bentuk people power namun bukan untuk menggulingkan pemerintahan.
“Terserah mau menafsirkan apa. Kalau saya unjuk rasa kalau skalanya besar itu namanya people power, kalau skalanya kecil ya unjuk rasa biasa aja,” kata Eggi.
ADVERTISEMENT