Ada Klaster Takziah, Dusun Blekik Kabupaten Sleman Perketat Mobilitas Warga

29 Maret 2021 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi COVID-19. Foto: DADO RUVIC/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi COVID-19. Foto: DADO RUVIC/REUTERS
ADVERTISEMENT
Penularan COVID-19 masih terjadi di DIY. Kini muncul klaster takziah di Dusun Blekik, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Dari klaster itu 44 orang dinyatakan positif.
ADVERTISEMENT
Dusun Blekik kini memperketat mobilitas orang yang keluar masuk.
"Penjagaan orang yang keluar masuk di sana diseleksi. Warga yang isoman di rumah tidak boleh keluar masuk," kata Camat Ngaglik Subagya dihubungi wartawan, Senin (29/3).
"Tidak lockdown, hanya dikasih posko di pintu masuk keluar pedukuhan. Ya bukan lockdown tapi pengetatan kegiatan masyarakat sehingga nanti warga yang isoman tetap betul-betul isoman tidak pergi ke mana-mana," tambahnya.
Subagya menjelaskan, karena ada warga yang menjalani karantina di rumah, maka pihaknya menyiapkan dapur umum di SD Pencasari.
"Warga yang karantina di rumah disediakan dari Tagana dapur umum," jelas dia.
Ia menuturkan, warga yang menjalani karantina tidak positif COVID-19. Tetapi sanak saudaranya ada yang positif. Mereka yang positif mengungsi di shelter Rusun Gemawang sedangkan yang negatif tetap karantina mandiri.
ADVERTISEMENT
"Kalau yang positif dibawa ke shelter," ujarnya.
Selain itu, Subagya menyebut dari kasus di Blekik, ada warga dari dusun lain juga terpapar. Namun, jumlahnya tidak banyak.
"Kasus di Blekik dan Tempursari. Yang Tempursari hanya 5 orang dan yang positif semua di bawa ke (shelter) Gemawang," tutur dia.
Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan Rusunawa Bener di Kecamatan Tegalrejo sebagai shelter karantina pasien corona tanpa gejala atau OTG. Foto: Dok. Istimewa
Kasus ini bermula dari seorang warga yang meninggal dunia bukan karena COVID-19 pada 15 Maret. Para warga kemudian melayat ke rumah duka.
Selang beberapa hari, anak dari warga tersebut mengalami gejala, setelah diperiksa pada 23 Maret ternyata dia dan anggota keluarga lain positif corona.
Setelah itu, Dinkes Sleman lantas melakukan swab antigen pada tanggal 24 Maret. Dari total 148 orang, 22 di antaranya positif corona.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada 26 Maret tracing kembali dilakukan. Total ara 174 orang yang melakukan swab antigen massal. Hasilnya 22 orang lagi ditemukan positif.