Ada Perintah Presiden soal Kasus Brigadir Yosua: Jangan Main-main

26 Juli 2022 15:25 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo bersama istri, Ny Putri Sambo. Foto: Instagram/@divpropampolri
zoom-in-whitePerbesar
Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo bersama istri, Ny Putri Sambo. Foto: Instagram/@divpropampolri
ADVERTISEMENT
Sosok Bharada E atau Richard Eliezer akhirnya muncul ke publik setelah memenuhi panggilan Komnas HAM. Dia baru pertama kali ini muncul setelah kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Yosua.
ADVERTISEMENT
Menkopolhukam Mahfud MD saat disinggung tak kunjung munculnya Bharada E mengatakan bahwa aparat tentu punya teknik dan strategi penyidikan dan penyelidikan.
"(Soal Bharada E) Itu kan ada teknik-teknik dan strategi penyidikan dan penyelidikan itu Polri sudah punya," kata Mahfud MD di Kampus Terpadu UII, Selasa (26/7/2022).
Massa aksi yang tergabung dalam Tim Advokat Penegak Hukum & Keadilan (TAMPAK) menggelar aksi bertajuk 1.000 lilin tragedi kematian Yosua Hutabarat di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (22/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Namun, Mahfud juga mengingatkan agar kasus ini dibuka seterang-terangnya. Hal ini sesuai dengan perintah presiden untuk tidak main-main dalam penanganan kasus ini.
"Sudah ada juga perintah dari presiden jangan main-main, kan gitu. Harus dibuka sebenar-benarnya," katanya.
Mahfud juga percaya bahwa instansi-instansi yang menangani kasus ini akan menaati perintah presiden.
"Jangan sepihak. Semua harus dilihat dan dipertimbangkan. Itu aja. Dan saya percaya Mabes Polri, Tim Khusus, Komnas HAM, Kompolnas juga akan maju ke situ," pungkasnya.
ADVERTISEMENT