Ada Potensi Hari Raya Idul Adha Tahun Ini Berbeda, Ahli Punya Penjelasannya

6 Juni 2022 17:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Jakarta. Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan pemantauan hilal di Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, Jakarta. Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Masih ingat dengan perbedaan waktu awal Ramadhan tahun ini? Tampaknya, Idul Adha 10 Zulhijah 1443/2022 juga berpotensi ada perbedaan di tengah umat Islam Indonesia.
ADVERTISEMENT
Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Indonesia, Kemenag, Thomas Djamaluddin, mengatakan, posisi hilal menjadi alasan utama adanya potensi perbedaan waktu datangnya Idul Adha.
Di Indonesia, ada 2 metode utama yang dijadikan acuan dalam menentukan bulan hijriah, yakni hisab dan rukyat. Sedangkan, untuk kriteria juga memiliki 2 cara, yakni wujudul hilal dan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura).
Prof Thomas Djamaluddin Foto: Joseph Pradipta/kumparan
Sedangkan, kriteria baru MABIMS mendasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau visibilitas hilal), yaitu fisis hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat.
ADVERTISEMENT
Kriteria baru MABIMS digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam.
Bulan Zulhijah disebut juga bulan haji. Pada 9 Zulhijah, jemaah melaksanakan wukuf di Arafah di bagian barat Kota Makkah, yang merupakan syarat sah haji. Foto: Ahmed Yosri/REUTERS
Lalu, bagaimana dengan kondisi hilal saat bulan Zulhijah nanti?
Thomas Djamaluddin, profesor Riset Astronomi-Astrofisika dan peneliti BRIN, ini menjelaskan, pada saat Magrib 29 Juni 2022, di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk. Artinya kriteria Wujudul Hilal telah terpenuhi.
"Itu sebabnya Muhammadiyah di dalam maklumatnya menyatakan 1 Zulhijah 1443 jatuh pada 30 Juni 2022 dan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022," kata Thomas saat dihubungi, Senin (6/6).
Idul Adha disebut juga hari raya kurban, saat umat Islam menyembelih hewan ternak dan dibagikan kepada yang berhak. Foto: Shutter Stock
Hari libur nasional menyatakan Idul Adha 1443 jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022. Tapi itu pakai kriteria lama MABIMS, yaitu tinggi minimal 2 derajat dan elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam.
ADVERTISEMENT
Dengan kriteria baru MABIMS ini, pada saat Magrib 29 Juni 2022 tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat. Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat. Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat.
Meski begitu, keputusan tetap ada di tangan Kementerian Agama sebagai perwakilan pemerintah. Nantinya sidang isbatlah yang akan menentukan.
"Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang isbat awal Zulhijah 1443," ucap dia.