Ada PPKM Level 3, Reservasi Hotel saat Nataru Tetap Naik tapi Tak Terlalu Tinggi

25 November 2021 13:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tamu hotel di Fairmont Jakarta Foto: Fairmont Hotel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tamu hotel di Fairmont Jakarta Foto: Fairmont Hotel
ADVERTISEMENT
Momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 akan segera tiba. Pemerintah memang telah memberikan larangan cuti pada momen tersebut guna menekan mobilitas masyarakat di masa pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Walau pelarangan resmi dari pemerintah telah dikeluarkan, nyatanya hal tersebut belum tentu mampu membendung keinginan masyarakat untuk dapat berlibur khususnya di hotel.
Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, sampai saat ini belum ada peningkatan reservasi hotel yang cukup signifikan. Pelarangan cuti menurutnya menjadi salah satu faktornya.
"Reservasi itu peningkatan tapi enggak terlalu tinggi karena sekarang kondisinya tahun baru itu enggak ada cuti bersama. Kemudian ada ASN dan itu surat imbauan tidak melakukan perjalanan sudah dikeluarkan," kata Maulana kepada kumparan, Kamis (25/11).
Menurutnya, saat ini masyarakat sudah lebih memahami situasi pandemi yang tak mudah ditebak. Belum lagi dengan kemudahan memesan hotel secara online. Ia memperkirakan bisa saja peningkatan reservasi hotel justru malah terjadi saat mendekati hari libur.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita enggak umumlah, melihat reservasi itu naik mencerminkan akan peningkatan. Sekarang masih rendah tapi di hari H bisa ada lonjakan, kan, bisa terjadi seperti itu," ujarnya.
Faktor lain yang menurutnya membuat belum begitu banyaknya orang yang memesan kamar hotel lantaran mayoritas masyarakat kini melakukan perjalanan barat dibanding menggunakan pesawat udara. Ini tentu membuat lamanya perjalanan menjadi lebih sulit ditebak
Sehingga menurutnya, masyarakat kini cenderung belajar dari pengalaman tahun lalu dan memiliki untuk menunggu kepastian aturan yang akan berlaku nanti.
"Yang wait and see juga ada. Takut berubah lagi pengalaman tahun lalu, kebayang enggak sudah buat reservasi tapi disuruh tes PCR akhirnya cancel semua. Hal-hal demikian jadi pelajaran buat masyarakat juga jadi mereka mungkin menunggu," pungkas Maulana.
ADVERTISEMENT