Adakan Simulasi, 375 Nakes di RSPI Sulianti Saroso Siap Divaksin Corona
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau simulasi vaksinasi corona di RSPI Sulianti Saroso Jakarta. Hal ini merupakan bentuk persiapan sebelum vaksinasi sesungguhnya dimulai tahun depan.
ADVERTISEMENT
"Tadi saya sudah menyaksikan urutan dari prosedur yang harus dilalui untuk melaksanakan vaksinasi. Saya sangat apresiasi apa yang diinisiasi oleh RSPI Sulianti Saroso ," ujar Muhadjir dalam keterangan tertulis, Rabu (16/12).
Muhadjir menekankan agar pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara hati-hati dan dipastikan keamanan serta kenyamanannya. Di samping itu, faktor penyerta yang mungkin akan berdampak negatif terhadap hasil vaksinasi juga harus dipelajari saksama dan dipastikan tidak terjadi.
Sebagaimana diketahui, vaksinasi digadang menjadi salah satu solusi untuk mencegah penularan COVID-19. Berdasarkan data per 15 Desember 2020, tercatat jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 629.429 orang, sembuh 516.656 orang, dan meninggal 19.111 orang.
“Vaksinasi ini kepentingannya juga sebetulnya sama. Masyarakat ingin aman sehingga bisa beraktivitas kembali dan tentunya kita juga menginginkan agar kondisi sosial ekonomi kita kembali pulih,” tutur Muhadjir.
375 dari 575 Nakes Akan Divaksinasi
Sementara itu, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, melaporkan dari total 575 tenaga kesehatan (nakes), sebanyak 375 orang yang masuk kriteria untuk divaksinasi.
ADVERTISEMENT
Mereka dipilih setelah dilakukan screening kesehatan dan dalam kondisi sehat, tidak hamil, serta tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
“Saat ini kami sudah membentuk panitia persiapan vaksinasi. Jadi bila vaksin datang insyaallah kami sudah siap, nakes kami di RSPI yang memenuhi persyaratan sehat juga siap divaksinasi. Dan mudah-mudahan vaksinasi nanti berjalan lancar dan menambahkan imunitas bagi nakes di RSPI,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir yang hadir mendampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meyakinkan bahwa pada saatnya nanti, vaksinasi akan berjalan aman sesuai prosedur. Salah satunya dengan terlebih dahulu membekali para petugas dan nakes agar terlatih.
Namun yang paling utama, menurutnya, yaitu edukasi kepada masyarakat. Pemerintah dalam hal ini telah menyiapkan satu konsep komunikasi publik sehingga diharapkan masyarakat mau dan siap untuk divaksinasi.
ADVERTISEMENT
“Kalau ada rumah sakit-rumah sakit yang sekarang ini banyak mengeluarkan brosur untuk vaksinasi, untuk sementara memang kita masih menunggu rekomendasi dari Badan POM. Setelah itu nanti kemudian baru akan ditentukan vaksin mana yang akan dipakai,” tandas Kadir.