Adik Rudhi, Korban Kebakaran LP Tangerang, Ikhlas: Ini Kecelakaan

10 September 2021 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga korban memberikan sambutan pada penyerahan Jenazah Rudhi Korban Kebakaran Lapas 1 Tangerang. Foto: Nugroho GN/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga korban memberikan sambutan pada penyerahan Jenazah Rudhi Korban Kebakaran Lapas 1 Tangerang. Foto: Nugroho GN/kumparan
ADVERTISEMENT
Hari ini akan terasa berbeda bagi Meyriska. Ia telah melepas kepergian kakaknya, Rudhi alias Cangak bin Ong Eng Cue yang meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi di Lapas Klas 1 A Tangerang, Rabu (8/9) dini hari.
ADVERTISEMENT
Jenazah Rudhi hari ini telah diserahkan kepada keluarga korban pukul 09.22 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jumat (10/9).
Meyriska berterima kasih kepada pemerintah yang telah membantu mengidentifikasi jenazah kakaknya dan dirinya juga telah ikhlas menerimanya.
“Kita semua tidak mengharapkan ini semua terjadi karena ini memang kecelakaan,” ujar Meyriska saat prosesi penyerahan jenazah Rudhi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (10/9).
Penyerahan Jenazah Rudhi Korban Kebakaran Lapas 1 Tangerang Kepada Keluarga Korban. Foto: Nugroho GN/kumparan
Meyriska juga telah menerima uang santunan senilai Rp 36 juta yang diberikan oleh Kementerian Hukum dan HAM.
“Terima kasih kepada pemerintah yang juga sudah berpartisipasi memberikan santunan sebesar Rp 30 juta dan Rp 6 juta untuk kakak saya, Rudhi,” ungkapnya.
Diketahui saat ini jenazah Rudhi telah dibawa menggunakan ambulans menuju Krematorium Boen Tek Bio, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Rudhi bin Ong Eng Cue (43) merupakan korban pertama yang berhasil diidentifikasi oleh tim forensik. Korban teridentifikasi berdasarkan sidik jari, DNA dan rekam medisnya. Pemeriksaan secara manual menemukan 12 titik kesamaan pada sidik ibu jari kanan korban.
Kebakaran yang melalap Lapas Kelas I Tangerang pada Rabu (8/9) dini hari itu sebelumnya menewaskan 41 narapidana. Para korban tidak bisa menyelamatkan diri akibat terperangkap dalam sel tahanan mereka di Blok C-2.
3 Napi lainnya meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang.