Agar Tak Jenuh, Pengungsi Merapi di Sleman Dibekali Pelatihan Keterampilan

25 November 2020 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban letusan freatik Gunung Merapi mengungsi. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
zoom-in-whitePerbesar
Korban letusan freatik Gunung Merapi mengungsi. Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
ADVERTISEMENT
Ratusan warga di Dusun Kalitengah Lor sejak 7 November lalu telah mengungsi di barak pengungsian Balai Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Mereka mengungsi setelah status Gunung Merapi naik menjadi Siaga (level III).
ADVERTISEMENT
Camat Cangkringan Suparmono menjelaskan agar pengungsi tidak bosan, mereka diajak beraktivitas seperti senam. Sementara untuk ibu-ibu yang berusia produktif juga dilatih membuat kerajinan.
"Keterampilan yang kemarin sudah buat gelang, buat kalung, itu menurut saya yang seperti itu baguslah itu. Sehingga selain enggak jenuh juga kan nanti suatu saat itu bisa menghasilkan uang untuk mereka," ujar Suparmono dikonfirmasi, Rabu (25/11).
"Kalau cuma senam ya itu bagus cuman sekadar jenuhnya hilang tapi enggak dapat tambahan apa pun mereka," ujarnya.
Suasana pengungsian di Balai Desa Glagaharjo Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dia menjelaskan, keterampilan ini diharapkan bisa menjadi tambahan masukan bagi warga ketika Merapi sudah kembali normal. Terlebih mereka berada di kawasan pariwisata.
"Itu bagus nanti bisa bisa nyambung ke wisata. Saya, beberapa teman-teman di Yogya sudah menjanjikan mau membantu di bidang itu mungkin kerajinan dari kertas," katanya.
ADVERTISEMENT
Suparmono menjelaskan, jumlah pengungsi di barak pengungsian Balai Desa Glagaharjo ini sekitar 250 orang. Jumlah tersebut naik turun lantaran pengungsi usia dewasa kadang kembali ke rumah untuk menengok rumahnya.
Seperti diketahui dalam status siaga Merapi ini, pengungsi diprioritaskan kelompok rentan. Namun, warga dewasa juga dipersilakan mengungsi jika merasa khawatir.
"Kalau jumlah pengungsi tetap naik turun ya kisarannya kalau selama ini sekitar 250. Lebih kurang separuh dari warga yang ada di Kalitengah Lor. Saya ngobrol gitu ya rata-rata yang muda kan ikut nungguin ternak, nengok rumah juga," katanya.
Sejauh ini untuk kesehatan para pengungsi juga bagus. Setiap harinya pengungsi terutama yang berusia lanjut selalu dicek tensinya. Mereka juga didampingi oleh psikolog agar tidak jenuh.
ADVERTISEMENT
"Terus keluar jadwal selama seminggu nanti dia kegiatannya apa, gitu. Ada trauma healing, yang gitu-gitu selama seminggu sudah. Moga-moga nanti teman yang di lapangan bisa aplikasikan itu dengan bagus," ujarnya.
Demikian pula untuk logistik. Dia menjelaskan sejauh ini logistik masih aman dan telah dipenuhi oleh Pemda dan Pemkab.
"Beberapa donasi yang coba menghubungi saya gitu saya bilang tolong ditahan dulu karena di sini jumlahnya sudah sangat cukup gitu nanti kalau-kalau ada peningkatan status atau apa, persediaan di sini kurang, baru (dikirim)," katanya.