Agustus Puncak Musim Kemarau di Yogyakarta, tapi Hujan Tetap Turun

18 Agustus 2020 19:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hujan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hujan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
BMKG memprediksi, bulan Agustus ini merupakan puncak musim kemarau di Yogyakarta. Namun ternyata, hujan sudah turun dan terus melanda sejumlah wilayah di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, BMKG memberikan penjelasan. Musim kemarau tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sehingga, hujan tetap turun meski bulan ini merupakan puncak kemarau.
"Tapi kemarau saat ini lebih basah daripada tahun kemarin. Artinya lebih basah walaupun puncak kemarau tetap berpotensi hujan. Seperti beberapa waktu lalu wilayah DI Yogyakarta sekitarnya terjadi hujan," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DI Yogyakarta Mlati, Kabupaten Sleman Reni Kraningtyas ditemui di Kompleks Kepatihan Pemda DI Yogyakarta, Selasa (18/8).
Penampakan kemarau di Bojonegoro Foto: ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo
Reni mengatakan masih banyak masyarakat yang berasumsi jika musim kemarau pasti tidak turun hujan. Padahal, hujan masih bisa terjadi sebagaimana cuaca cerah pada saat musim hujan.
"Wilayah perairan selatan suhu permukaan masih hangat sehingga pada puncak kemarau masih berpotensi terjadi penguapan yang cukup signifikan dan terbentuknya awan-awan hujan," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Reni menjelaskan saat ini tengah terjadi pelambatan angin pada lapisan 700 sampai 800 mili bar. Hal juga yang membuat adanya uap air yang membentuk awan hujan.
"Nah itu yang berpotensi terjadi hujan. Sehingga hal itu (hujan) bisa terjadi saat musim kemarau," jelas dia.
Lebih lanjut, Reni meminta warga waspada dengan gelombang tinggi di sekitar Pantai Selatan.
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona