Aher Bicara Masjid Al-Jabbar: Dana Rp 1,2 T Tuai Perdebatan hingga Tender Gagal

6 Januari 2023 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga berada di pelataran masjid usai peresmian Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/12/2022).  Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga berada di pelataran masjid usai peresmian Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Jumat (30/12/2022). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dana pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar di Gedebage, Kota Bandung, yang angkanya mencapai Rp 1,2 triliun dan dananya berasal dari APBD sempat menuai polemik di kalangan masyarakat. Mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan atau dikenal Aher, pun memberikan respons.
ADVERTISEMENT
Dana senilai Rp 1,2 triliun itu ternyata tak tiba-tiba muncul di masa kepemimpinan Ridwan Kamil tapi bertahap sejak kepemimpinan Aher. Ketika masih menjabat, Aher mengaku dirinya turut berjuang agar pembangunan masjid memperoleh anggaran yang besar.
Dalam perjalanannya, tak sedikit kalangan masyarakat yang memprotes dan memicu perdebatan. Akan tetapi, dirinya terus berjuang agar masjid memperoleh dana yang besar sebab pembangunan masjid skala provinsi dinilainya merupakan hal yang begitu penting. Apalagi, Jabar ialah provinsi dengan jumlah penduduk muslim terbesar di Indonesia.
Aher meninjau lokasi longsor di Bogor. Foto: Mustaqim Amna/kumparan
"Bagaimana pun, program yang besar membutuhkan anggaran besar. Ada yang mempermasalahkan karena anggarannya terlalu besar. Ada pemikiran ini bukan prioritas," kata dia melalui keterangannya pada Jumat (6/1).
Saat itu, sambung Aher, pengadaan anggaran Masjid Raya Al-Jabbar direncanakan memakai skema multi years atau penganggarannya dilakukan bertahap dari tahun ke tahun. Dengan begitu, anggaran senilai Rp 1,2 triliun tak tiba-tiba muncul dan anggaran pembangunan masjid pun tak mengabaikan porsi anggaran bagi sektor lainnya seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk jalan, untuk ruang kelas, PON kita berani menganggarkan, kenapa tidak kita menganggarkan untuk sebuah artefak yang melambangkan ketaatan kita pada Allah SWT yaitu masjid," ucap dia.
Setelah anggaran disetujui, lanjut Aher, pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar tak berlangsung mulus sebab pernah mengalami kendala berupa kegagalan tender pada awal tahun 2017 sehingga masjid baru mulai dapat dibangun pada akhir tahun 2017.
"Alhamdulilah 2018 berjalan utuh, sampai 2019 hingga sekarang 2022 dilanjutkan di zaman Gubernur Ridwan Kamil," ungkap dia.
Selain itu, proses pembangunan masjid pun disebutnya memakan waktu dan pikiran. Meskipun demikian, Aher menegaskan jika pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar telah dipikirkan secara matang dan tujuannya pun baik. Diharapkan, ke depan masjid itu dapat jadi kebanggaan warga Jabar.
ADVERTISEMENT
"Wajar saja kita membangun sebuah artefak yang mewakili umur sejarah, pada zaman-zaman ke depan semua orang akan mengingat bahwa ini adalah masjid kebanggaan Jawa Barat," tandas dia.