Ahli Gizi Sebut Orang Terlalu Kurus dan Obesitas Lebih Rentan Terkena Corona

4 September 2020 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi bahan makanan sehat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi bahan makanan sehat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi corona, kita harus berusaha terus meningkatkan imunitas. Salah satunya dengan mengkonsumsi makanan dengan gizi lengkap dan seimbang.
ADVERTISEMENT
"Jadi makanan sehat kita mesti lengkap sekarang, yang biasanya kita makan sekadarnya, kita mesti makan makronutrien dan mikronutrien," kata ahli gizi dr Cut Hafiah M.Gizi SpGK dalam diskusi virtual oleh BNPB, Jumat (4/9).
Makronutrien terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein terutama untuk meningkatkan imunitas. Kata dia, untuk karbohidrat kita bisa mencari karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan kentang.
"Pokoknya kita benar-benar meningkatkan asupan karbohidrat dan lemak yang baik. Lemak baik seperti buah alpukat," tutur dia.
Menurut Cut Hafiah, yang paling penting dari makronutrien dan mikronutrien tersebut adalah asupan porsi sayur dan buah. Yang biasanya jarang mengkonsumsi sayur dan buah, diimbau untuk mengkonsumsi 5 sampai 6 porsi setiap hari.
"Banyak mitos yang bilang kalau dia itu mengandung racun, itu tidak benar sama sekali. Buah-buahan bisa kita konsumsi 5 sampai 6 porsi setiap hari," tutur lulusan UI ini.
ADVERTISEMENT
"Ada gizi seimbang, ada aktivitas fisik, ada asupan cairan, karbohidrat kompleks, sayur dan buah, protein, istirahat cukup," sambungnya.

Jangan Terlalu Kurus atau Terlalu Gemuk

Selanjutnya, Cut Hafiah meminta masyarakat memperhatikan indeks massa tubuh pada saat pandemi corona. Katanya, kita harus mempertahankan indeks massa tubuh kita normal.
"Karena keduanya, baik itu malnutrisi, yang itu indeks massa tubuh kurang dari 18,5 kilogram per meter kuadrat atau obesitas lebih dari 25 kilogram per meter kuadrat, dapat meningkatkan risiko inflamasi atau risiko peradangan, yang memudahkan kita tertular infeksi," urai Cut Hafiah.
Ia kemudian merinci soal malnutrisi, kondisi kita kekurangan massa lemak di tubuh atau berat badannya kurang.
"Dia akan mudah sekali terkena infeksi, mudah sekali terkena. Tidak hanya COVID-19, tapi infeksi virus lainnya juga mudah terkena," tutur dia.
Ilustrasi Obesitas. Foto: Shutterstock
Akan tetapi, jika berat badan kita lebih dari normal, lebih dari 25 kilogram per meter kuadrat, itu juga tidak baik. Ia menambahkan, orang obesitas itu memiliki risiko komorbiditas yang meningkatkan infeksi virus juga.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita benar-benar harus menjaga indeks massa tubuh kita normal dan jangka panjangnya juga untuk kesehatan," kata Cut Hafiah.

Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa tubuh kita ideal atau tidak?

"Kita dapat mengetahui indeks massa tubuh tersebut dari berat badan per tinggi badan kuadrat. Lalu dijadikan meter tinggi badannya. Normalnya kita 18,5 sampai 22,9. Jika kita dalam range itu, itu termasuk normal," ungkap dia.
"Kalau 23-24,9 sampai 25 itu overweight, harus berhati-hati. Kita tingkatkan aktivitas fisik yang sehat, makan yang aman, lalu kurangi berat badan," jelas Cut Hafiah.
Lalu kalau sudah lebih dari 25, seseorang mesti mengurangi makanan berlemak dan minuman soda.
"Kurangi minuman manis, gula buatan. Kalau bisa makan di rumah dengan porsi yang sehat dan seimbang dan terutama ditingkatkan asupan serat dan asupan buahnya," sarannya.
ADVERTISEMENT