Ahli Gizi UGM: Jangan Konsumsi Garam dan Gula Berlebih Saat Isoman

4 Agustus 2021 14:05 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi persediaan gula. Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi persediaan gula. Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
Penularan corona di Indonesia masih tinggi. Banyak warga yang terinfeksi memilih menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah. Namun, warga yang menjalani isoman juga harus memperhatikan asupan makanan. Jangan sampai asupan makanan yang tidak tepat memperlambat proses pemulihan.
ADVERTISEMENT
Ahli Gizi UGM, Aviria Ermamilia S.Gz., M.Gizi., RD, menjelaskan bahwa tidak ada satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi lengkap. Untuk itu, pasien isoman perlu mengkonsumsi makanan yang beragam sesuai dengan prinsip gizi seimbang.
Pakar gizi dari UGM, Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi., RD. Foto: UGM
Aviria mengatakan bahwa tidak ada makanan spesifik atau khusus yang perlu dikonsumsi. Namun dianjurkan tetap mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein.
"Dianjurkan konsumsi makanan yang tinggi kalori dan tinggi protein sebab saat seseorang terkena infeksi kebutuhan akan energi dan proteinnya lebih tinggi dari biasanya," kata Aviria dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/8).
Selain protein dan kalori, asupan vitamin dan mineral juga harus tercukupi. Begitu pula konsumsi buah dan sayur.
Sementara konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan, harus dihindari oleh pasien yang tengah isoman.
ADVERTISEMENT
Konsumsi gula maksimal 4 sendok makan per hari dan konsumsi garam maksimal 4 sendok teh per hari. Kemudian lemak maksimal 5 sendok makan per hari.
"Sebaiknya hindari makanan/minuman dengan kandungan gula, garam, dan lemak berlebih seperti gorengan, makanan cepat saji, makanan kemasan, dan lainnya. Sebaiknya konsumsi makanan beragam dengan gizi seimbang," katanya.