Ahli Peringatkan Awan Cumulonimbus Skala Besar, Jakarta dan Sekitarnya Waspada

21 September 2020 6:34 WIB
Foto udara suasana gedung bertingkat di kawasan Jalan Jendral Sudirman. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara suasana gedung bertingkat di kawasan Jalan Jendral Sudirman. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Ahli dari Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) Deni Septiadi memperingatkan adanya hujan dalam intensitas lebat yang akan melanda Jakarta dan sejumlah wilayah.
ADVERTISEMENT
Ahli di bidang petir dan atmosfer ini menjelaskan, hasil pengamatan dia, telah terbentuk sistem konvektif skala besar atau Mesoscale Convective Systems (MCSs) di atas Jakarta yang merupakan suatu sistem kompleks dari kumpulan awan Cumulonimbus (Cb) yang tentu saja sangat berbahaya.
"Secara rinci jenis MCS ini dalam meteorologi disebut sebagai Mesoscale Convective Complex (MCC) yang merupakan salah satu jenis dari MCS terbesar," jelas Deni kepada kumparan, Senin (21/9).
Deni menerangkan, dari citra satelit sistem skala meso ini telah terbentuk lebih dari 10 jam dengan inisiasi awal pembentukan di Selat Karimata sebelah Timur Laut Belitung. Temperatur puncak awan sistem konvektif ini terpantau mencapai -80°C.
"Palembang, Jambi, Bengkulu, Banten, Jakarta, Bandung dan sekitarnya perlu mewaspadai potensi hujan lebat bahkan ekstrem, banjir, longsor, serta petir. Sistem konvektif skala meso ini juga dapat memicu gelombang laut mencapai 4-6 m di laut Jawa bagian utara dan selatan," beber dia.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini: