Ahli Wabah: Cegah Penularan Corona Bukan dengan Kekebalan Alami, Tetap Isolasi

14 September 2021 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Epidemiolog Unair Windhu Purnomo. Foto:  Dok: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Epidemiolog Unair Windhu Purnomo. Foto: Dok: Pribadi
ADVERTISEMENT
Ahli Wabah Unair menduga kasus corona di Indonesia turun karena sudah tercipta kekebalan alamiah. Hal ini tak lepas dari lonjakan kasus yang ekstrem pada Juli.
ADVERTISEMENT
Kasus di bulan Juli sangat tinggi 40-50 ribuan. Mencapai puncak tertinggi pada 15 Juli, 56.757 kasus corona terdeteksi dalam 24 jam.
Sementara jumlah tes saat itu juga belum tinggi-tinggi amat. Paling maksimal 228 orang per hari, harusnya bisa 400-450 ribu tes.
Dengan kondisi ini, ia menyebut kasus yang sebenarnya ada di masyarakat lebih banyak dari data yang dilaporkan. Sehingga muncul dugaan ada kekebalan alami.
"Kita tidak tergantung kekebalan ini, kan kekebalan itu salah satu cara untuk mencegah perburukan kondisi-kondisi tertular, kekebalan itu lebih ke arah mencegah cara klinis. Kita tidak sakit berat ketika tertular," kata Windhu saat berbincang, Selasa (14/9).
Windhu menambahkan, yang lebih penting adalah mencegah penularan. Tes dan isolasi menjadi hal yang harus ditingkatkan agar lonjakan kasus tak terjadi lagi.
ADVERTISEMENT
"Kalau tadi mencegah penularannya bukan melalui kekebalan itu. Pencegahannya tetap melalui isolasi. Makanya kalau kita testingnya jelek maka banyak orang menjadi penular tanpa terdeteksi," ungkapnya.
Menurutnya, kalau itu sudah berjalan penularan bisa terus ditekan sampai titik terendah. Jadi, target yang dikejar seharusnya bukan hanya menjadikan corona berubah status dari pandemi jadi endemi.
"Masyarakat tetap prokesnya jadi itu menjadi kita mencapai kondisi endemi, bahkan yang di bawah itu. Endemi sebenarnya bukan target kita karena endemi itu situasi yang tidak bagus juga. Yang bagus adalah ketika penularan itu tingkatnya dilihat dari kekebalan jadi satu," urai dia.
"Reproduction number harus di bawah 1. Hanya bisa kita turunkan dengan cara yang terbaik adalah tadi protokol kesehatan dan isolasi atau karantina bagi mereka yang kontak erat. Dan vaksinasi itu membantu kita untuk menurunkan kematian," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
"Nah jadi yang paling penting bagi kita adalah prokes bahaya sekali kalau masyarakat masih menganggap bahwa kondisi ini aman. Tetap harus pakai masker," tutup Windhu.