Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ahli Wabah: Pemerintah Jangan Larang Mudik Tahun Ini, Sesuaikan Kondisi Daerah
28 Februari 2022 10:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ahli Wabah Griffith University Dicky Budiman menganalisis situasi pandemi corona di Indonesia saat Ramadhan dan Lebaran tahun ini lebih baik dari 2 tahun sebelumnya. Salah satu indikatornya karena mulai munculnya imunitas masyarakat akibat vaksinasi atau infeksi alamiah.
ADVERTISEMENT
Kasus saat ini mulai menurun meski tinggi. Sempat menyentuh 60 ribu lebih, sekarang sudah menyentuh 30 ribuan.
Dicky menyebut, pemerintah tetap harus menggenjot setidaknya minimal vaksinasi kedua mencapai 70-75 persen sebelum Ramadhan. Setelah itu kondisi lebih baik, apalagi puncak Omicron juga sudah lewat.
Lantas, apa saran Dicky terkait kebijakan mudik yang 2 tahun ke belakang ada pengetatan bahkan pelarangan?
"Kalau menganjurkan jangan, melarang juga jangan menurut saya," kata Dicky melalui sambungan telepon, Senin (28/2).
"Artinya karena begini, 2 hal ini harus diserahkan pada masing masing kondisi daerah," imbuhnya.
Maksudnya, situasi corona di tiap daerah tentunya berbeda. Tergantung kedisiplinan hingga vaksinasi.
Saat ini misalnya, kasus di Jakarta dan Bali mulai turun. Namun, ada di daerah luar Jawa-Bali yang masih meningkat.
ADVERTISEMENT
"Yang harus diperkuat itu bukan masalah larangan dan menganjurkan tetapi memperkuat sistemnya, mitigasinya, dan juga prosedurnya. Jadi misalnya orang bisa berpergian tapi harus 2 dosis vaksin, tapi masih dalam fase efektif," tuturnya.
"Fase efektif yang artinya kurang dari 7 bulan kalau lebih dari 7 bulan harusnya sudah dapat booster. jadi yang diperkuat kriterianya. Melarang-larang nanti jadi potensi, dan di tahun ketiga ini kita harus mulai meminimalisir hal hal seperti itu," tutup dia.
Reporter: Devi Pattricia