Ahli Wabah UI: Khofifah Jangan Cepat Simpulkan Jatim Lewati Puncak Corona

29 Juli 2020 7:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter Pandu Riono, Dosen Epidemiolog UI. Foto: Dok. Pandu Riono
zoom-in-whitePerbesar
Dokter Pandu Riono, Dosen Epidemiolog UI. Foto: Dok. Pandu Riono
ADVERTISEMENT
Ahli Wabah Universitas Indonesia Pandu Riono, berkomentar soal pernyataan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menyebut, Jawa Timur sudah melewati puncak penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
Pandu meminta Khofifah jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Sebab penentuan turunnya puncak penularan corona juga memperhatikan rentang waktu ada tidaknya penularan baru pada suatu wilayah.
"Mungkin saja, tapi kita lihat dulu. Jangan terlalu cepat ambil kesimpulan karena kan harus disimpulkan selama dua minggu," kata Pandu kepada kumparan, Selasa (28/7).
Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Foto: Dok. Istimewa
Pandu mengatakan, bisa saja angka penularan yang tadinya dianggap mengalami penurunan, tiba-tiba justru meningkat jumlahnya di minggu berikutnya. "Iya (bisa ada peningkatan). Kita lihat dulu, sabar," tambah dia.
Agar peningkatan kasus baru tak terjadi, Pandu menyarankan supaya jumlah tes di Jawa Timur ditingkatkan. Sebab, belum tentu angka corona pasti turun, jika jumlah tes masih kecil.
"Testing-nya harus ditingkatkan. Jangan cepat berpuas diri dengan turunnya kasus kalau testing-nya enggak tinggi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sebelumnya mengumumkan, jika fase puncak penularan virus di Jawa Timur sudah lewat. "Saya sampaikan insyaallah puncaknya sudah lewat," kata Khofifah dalam diskusi daring bersama SindoNews, Selasa (28/7).
Khofifah menjelaskan, berdasarkan data yang ia miliki dan hasil analisis, penurunan penularan virus corona di Jawa Timur terjadi pada minggu ketiga bulan Juli.
"Jadi pada minggu pertama dan kedua Juli, sudah penurunan di minggu ketiga. Penurunan sudah 33,4 persen," jelas Khofifah.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).