Ahli Wabah UI Persoalkan Cap Nasionalisme di Vaksin Nusantara

17 April 2021 19:10 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Epidemiolog UI, Pandu Riono. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Epidemiolog UI, Pandu Riono. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebutan vaksin Nusantara sebagai vaksin anak bangsa jadi persoalan. Pasalnya dalam pengembangannya, ternyata ada keikutsertaan AIVITA Biomedical Inc, perusahaan farmasi di Irvine, California, AS.
ADVERTISEMENT
Antigen kandungan vaksin Nusantara nyatanya juga dibawa dari Amerika. Merespons pertanyaan vaksin Nusantara layak disebut vaksin anak bangsa atau tidak, Epidemiolog dari FKM UI, Pandu Riono, menyebut istilah nasionalisme sempit dalam produk keilmuan.
"Saya tanya, Toyota Kijang dalam negeri enggak? Kalau iya artinya kan desain di Indonesia, ide di Indonesia. Sering istilah nasionalisme sempit ya untuk produk keilmuan itu sulit dibilang ini harus dari orang Indonesia," ujar Pandu dalam agenda pernyataan terbuka untuk BPOM yang digelar virtual, Sabtu (17/4).
Ilustrasi vaksin. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Dia mengatakan, jika melihat produk vaksin Nusantara, notabennya hanya sampel darah yang asli Indonesia.
"Program dalam negeri ternyata antigen dan bahan lain untuk mencampur dengan sel dendritik yang diambil dari darah manusia diimpor dari negara lain juga. Jadi hanya dilakukan modal kita hanya modal darah orang Indonesia yang kemudian kita kembalikan untuk jadi produk bisa jadi terapi imunologi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Namun dia juga tak bisa menilai apakah kemudian vaksin Nusantara layak disebut produk dalam negeri atau tidak.
"Nah apakah produk anak bangsa dan sebagainya kan terpulang masing-masing lah. Kalau saya bilang bukan, nanti dibilang anak bangsa dan sebagainya," tutupnya.