Ahli Wabah UI soal Jokowi Bicara Gelombang 2 Corona: Tak Dapat Info Akurat

9 Agustus 2020 14:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat terbatas perdana Presiden Joko Widodo bersama menteri kabinet Indonesia Maju menggunakan pembatas dari kaca akrilik di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/8).  Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
zoom-in-whitePerbesar
Rapat terbatas perdana Presiden Joko Widodo bersama menteri kabinet Indonesia Maju menggunakan pembatas dari kaca akrilik di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/8). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi kembali menyinggung soal ancaman gelombang kedua corona. Kali ini saat memberikan sambutan dalam Kongres Luar Biasa Partai Gerindra, Sabtu (8/8).
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai kita masuk gelombang kedua. Second wave yang memperlambat kita untuk pulih kembali. Kuncinya adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata Jokowi.
Ini bukan kali pertama Jokowi menyinggung ancaman tersebut. Sebelumnya pada akhir Mei dan pertengahan Juni Jokowi memperingatkan hal yang sama.
Padahal menurut ahli wabah FKM UI Pandu Riono, Indonesia belum menyelesaikan gelombang pertama corona. Tes masif minim, kurva corona belum turun.
Pada Sabtu (8/8) tercatat 2.277 kasus positif, sehingga total mencapai 123,503 orang. Cek grafik di bawah ini.
"Jumlah tes masih minim. Belum ada upaya serius untuk meningkatkan tes," kata Pandu di Jakarta, Minggu (9/8).
Rasio tes di Indonesia baru mencapai 6.186 per 1 juta penduduk. Padahal penduduk RI lebih dari 273 juta orang.
ADVERTISEMENT
"Seharusnya 1.000 tes per 1 juta penduduk per minggu," kata Pandu.
Dalam data WHO per 5 Agustus, jumlah tes corona di Indonesia masih di angka 250-300 per 1 juta penduduk per minggu.
Positivity rate corona di Indonesia dengan dan tanpa Jakarta per 5 Agustus. Foto: Dok. WHO
"Beliau mendapatkan informasi yang tidak akurat," tutur Pandu.