news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ahli Wabah UI soal Kasus Corona di Bangkalan: Selama Ini Mungkin Ditutupi

7 Juni 2021 9:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Epidemiolog UI, Pandu Riono. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Epidemiolog UI, Pandu Riono. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Kabupaten Bangkalan, Madura, Jatim, saat ini mengalami lonjakan kasus positif COVID-19 yang tak terkendali. Kondisi di lapangan saat ini yang menyebabkan RS rujukan kewalahan.
ADVERTISEMENT
Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia Pandu Riono menilai terdapat indikasi kasus dan data yang sebelumnya ditutupi.
"Laporan Statistik dan kenyataan bisa berbeda. Kasus di Madura selama ini mungkin ditutupi, Tes juga ditekan," tulis Pandu di akun Twitternya pada Senin (7/6).
Menurut Pandu, hal ini seharusnya tidak boleh terjadi. Apalagi saat ini varian corona ganas seperti B117, B1617, dan B1352 sudah terdeteksi
"Lonjakan kasus di Madura sulit dibendung, nakes sudah terdampak, terutama bila varian baru juga ikut kontribusi. Perilaku manusia dan virus penyebabnya @jokowi," lanjut dia.
Dalam cuitannya tersebut, Pandu juga mengunggah data update situasi COVID-19 yang dikeluarkan oleh Dinas Kominfo Jatim pada 4 Juni 2021. Dalam data tersebut terlihat Bangkalan masuk ke dalam kategori wilayah dengan "risiko rendah" termasuk 3 wilayah kabupaten lainnya di Madura.
ADVERTISEMENT
Sehari berselang,Dinas Kesehatan Jatim bahkan telah menerbitkan surat permintaan penerimaan rujukan pasien COVID-19 dari RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan ke beberapa RS di Surabaya lantaran sudah kewalahan menangani pasien COVID-19 termasuk sejumlah tenaga kesehatan di RS setempat.
Hal tersebut, kata dia, diduga menunjukkan bahwa terdapat kondisi yang berbeda dari apa yang dilaporkan sebelumnya.
Selain itu, Pandu juga mengunggah data angka keterisian RS termasuk di wilayah Bangkalan yang telah mencapai 83 persen pada Senin (7/6). Dengan angka tersebut, Bangkalan diidentifikasi sebagai zona merah.
"Ancaman layanan kesehatan kewalahan sudah nyata di beberapa wilayah. Seharusnya ini menyadarkan kita semua, pengendalian pandemi semakin bertambah sulit. @jokowi," tulisnya.
Setelah sempat ditutup, layanan IGD RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan saat ini kembali dibuka.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari http://infocovid19.jatimprov.go.id/ per 6 Juni 2021, sebanyak 1779 kasus positif COVID-19 telah terkonfirmasi dengan kasus wafat sebanyak 180 orang.